60DTK, Gorontalo – Sebanyak 1000 karung yang akan diisi pasir disiapkan untuk tanggul darurat di Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo. Karung dan pasir tersebut diinisiasi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II.
Dalam pengerjaannya, pemerintah memberdayakan warga setempat. Warga menuang pasir ke dalam karung yang sudah disiapkan. Selanjutnya, warga yang mengangkut ke pinggir sungai akan dihargai Rp5.000 setiap karungnya.
Untuk biaya operasional ditanggung oleh pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Gorontalo. Sementara untuk konsumsi pekerja, juga diinisiasi oleh pemerintah kota.
“Ini sementera atau darurat, karena pembuatan tanggul dan normalisasi sungai ini anggarannya cukup banyak. APBD provinsi maupun kota tidak cukup, sehingga kami akan berjuang dan Alhamdulillah Menteri PPN/Bappenas Pak Suharso sangat mendukung,” jelas Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie saat meninjau pekerjaan tanggul darurat itu, Selasa (4/8/2020).
Di setiap kesempatan yang sama, Rusli selalu menyentil pentingnya Waduk Bone Ulu untuk menanggulangi banjir. Kata Dia, Waduk Bone Ulu sempat diusulkan menjadi Program Strategis Nasional (PSN) bersama Waduk Bulango Ulu.
“Kalau kita ingin betul-betul bebas dari banjir, Insya Allah harus jadi Waduk di Bone Ulu. Seperti yang ada di Bulango Ulu, sekarang sudah pembebasan lahan. Dan anggaran pembangunannya Rp2,2 triliun, sudah disetujui bapak presiden,” urai Rusli. (adv)
Penulis: Kasim Amir