Pemprov Gorontalo Mulai Lakukan Pembuatan Tanggul Darurat

1000 Karung Pasir Disiapkan untuk Tanggul Darurat di Kelurahan Bugis
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kopiah karanji) didampingi Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Gorontalo, Novie Silangen dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, Handoyo meninjau proses pembuatan tanggul darurat di Kelurahan Bugis, Kota Gorontalo, Selasa (4/8/2020). (Foto-Salman/Humas).

60DTK, Gorontalo – Pemerintah Provinsi (Pemrov) Gorontalo memang tak tanggung-tanggung untuk mengerahkan semua tenaga demi kenyamanan dan keamanan, dan agar terhindar dari bencana alam akibat luapan sungai Bone.

Hal ini terbukti ketika Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, turun langsung meninjau lokasi pengisian karung dengan pasir, yang berada di kelurahan Bugis, Kota Gorontalo, Selasa (4/08/2020). Rusli menyampaikan, karung berisi pasir itu akan digunakan untuk membuat tanggul darurat.

Bacaan Lainnya

“Kemarin saya datang, saya janji, hari ini saya datang mengecek lagi. Alhamdulillah sudah mulai ada kegiatan (pengisian pasir di karung) dan ini hanya untuk sementara atau darurat. Kita akan berjuang anggaran ke pusat karena anggaran untuk pembuatan tanggul normalisasi sungai ini tidak sedikit,” tegas Rusli.

Baca juga: Keluarga Tukang Bentor yang Meninggal Tertimpa Pohon Terima Bantuan Dari Rusli

Rusli juga menjelaskan, dalam penanganan banjir sebenarnya ada tiga program yang direncanakan, yakini program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk program jangka panjang, kata Rusli, yaitu adanya pembangunan waduk di Bone Ulu.

“Tapi secara teknis, kemarin dipaparkan ke kita bahwa program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk jangka panjangnya, kalau kita ingin betul-betul insyaallah bebas dari banjir, harus jadi waduk di Bone Ulu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, Handoyo Sugiharto menjelaskan, untuk pembuatan tanggul darurat, pihaknya menargetkan kurang lebih 200 meter. Sedangkan untuk ketinggiannya itu menyesuaikan katinggian banjir yang paling maksimal.

Baca juga: Penyebab dan Solusi Banjir yang Terjadi di Gorontalo

“Target awal 200 meter, tapi nanti kita lihat tergantung kondisi di lapangan. Yang penting air sudah tidak masuk ke bantaran sungai, kita mengambil ketinggian melebihi banjir maksimal,” Jelas Handoyo kepada awak media. (adv)

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait