AW Thalib Tegaskan Pentingnya Penguatan Literasi Media

Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo bersama mahasiswa peserta kuliah kerja dakwah (KKD) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo), Minggu (27/08/2023). (Foto: Humas)

60DTK, Gorontalo – Di tengah zaman yang semakin canggih dan teknologi informasi dan komunikasi terus mengalami kemajuan seperti sekarang ini, selain hal positif, ada juga hal-hal negatif yang muncul dan memengaruhi masyarakat, khususnya para remaja.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal negatif tersebut, sangat diperlukan pengawasan dari para orang tua, serta penguatan literasi media juga perlu turut mengimbangi.

Bacaan Lainnya

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua Komisi I DPRD Provinsi Goronralo, AW Thalib, usai memberikan materi penguatan literasi media kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) peserta kuliah kerja dakwah (KKD), yang berlangsung di Aula UMGo, Minggu (27/08/2023).

“Kadang-kadang media ini tidak dimanfaatkan dengan baik, tidak dilakukan pengawasan kontrol oleh orang tua dan lain sebagainya untuk anak-anak, dan pada akhirnya bisa menjerumuskan orang ini untuk hal-hal yang negatif,” ungkap AW saat diwawancarai.

“Untuk itu kita berkehendak literasi yang disampaikan adalah suatu solusi karena dengan literasi media ada kemampuan secara individual untuk membaca, untuk menulis, untuk menganalisis, untuk memilah mana konten berita yang benar dan mana konten berita yang tidak benar,” sambungnya.

Ia menegaskan, perubahan dan perkembangan zaman yang begitu cepat tidak harus mengalahkan nilai-nilai lokal, budaya, adat istiadat, yang telah bertahan sejak lama.

Oleh karena itu, Ia menekankan bahwa jangan sampai derasnya arus teknologi dan informasi akan memberi celah pada masuknya budaya asing.

“Sehingga melalui penguatan literasi media kita harus adaptif dan harus mengikuti perubahan itu. Tetapi perubahan yang sehat tentunya nilai-nilai lokal tetap harus dipertahankan. Misalnya budaya dari Korea, dari Amerika, dari Eropa, dan ini tentunya juga harus kita lakukan filterisasi untuk hal-hal yang seperti ini. Sehingga kita bisa tetap eksis berdiri dengan budaya lokal budaya Gorontalo, kita harus bangga dengan budaya Indonesia,” tandasnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Usman

Pos terkait