60DTK – KOTA GORONTALO : Untuk menjaga kualitas jagung kering di tingkat petani, pemerintah provinsi telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan membagikan 10 unit dryer dengan kapasitas 6 ton/jam pada tahun 2018. Ada pula bantuan lantai jemur dan terpal kepada kelompok petani. Hal ini terungkap saat konfrensi pers terkait isu turunnya harga jagung di kalangan petani yang berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Rabu (27/2/2019).
Pemprov Gorontalo juga sudah menyiapkan posko-posko alat tester kadar air jagung berdekatan dengan gudang pengumpul. Hal dimaksudkan agar petani penjual mempunyai alar ukur pembanding dengan alat ukur gudang sehingga potensi perbedaan kadar air bisa diminimalisir.
BACA JUGA : Ini Lokasi Panen Yang Akan Di Kunjungi Presiden Jokowi
“Kami bekerjasama dengan Dinas Pertanian juga menggelar sidak. Apakah memang kandungan airnya atau di testernya. Soal harga, tidak mungkin turun karena di luar sana pasarnya sangat banyak baik dalam negeri maupun kebutuhan ekspor,” kata Kadis Kumperindag M. Nadjamuddin.
Di Gorontalo sendiri masih banyak petani yang menjual hasil panennya masih dalam keadaan basah. hal ini tentunya akan berpengaruh pada harga jagung yang akan di jual.
BACA JUGA : Hoax Harga Jagung Menurun Ini Fakta Sebenarnya
“Hasil pemantauan kami memang masih banyak petani yang menjual dalam kondisi basah. Contoh kemarin di Desa Botuwombato yang panen raya. Ada jagung yang dijual dengan kadar air di atas 30%. Seandainya mereka mau bersabar untuk mengeringkan, apalagi dengan kondisi cuaca yang terik seperti sekarang maka harganya akan lebih baik,” imbuhnya. (rls)
Sumber : Humas Gorontalo Prov