60DTK, Gorontalo – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo akan menurunkan 600 petugas untuk melakukan Sensus Penduduk (SP) di Provinsi Gorontalo pada September mendatang.
Berbeda dengan SP sebelumnya yang dilakukan secara online, sensus kali ini akan dilakukan secara tatap muka. Namun mengingat Gorontalo masih dalam situasi pandemi Covid-19, sebelum turun, seluruh petugas akan dilakukan rapid tes terlebih dahulu, dan akan dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) ketika turun melakukan SP.
Baca juga: Mulai 25 Agustus, Pemprov Gorontalo Akan Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan
“Sensus ini ditujukan bagi masyarakat yang belum mengisi SP2020 secara online melalui situs https://sensus.bps.go.id,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati, di Rumah Dinas (Rudis) Gubernur Gorontalo, Jumat (14/08/2020).
“Petugas juga kami latih dan karena ini pada posisi lagi pandemi, jadi petugas ini wajib rapid tes. Jadi kalau dia kena gejala, maka kita tidak gunakan sebagai petugas. Petugas kami tetap menggunakan APD, dan wajib social distancing,” tambah Herum.
Baca juga: Korban Bencana Alam Dan Pasien Covid-19 Yang Meninggal Bakal Dapat Santunan
Pada kesempatan ini, Herum juga kembali menjelaskan realisasi SP online di Gorontalo yang mencapai 211,15 persen. Menurutnya, capaian itu jauh dari target yang ditetapkan, yakni 12 persen.
“Untuk Gorontalo hasilnya 211,15 persen. Hasil ini menjadikan Gorontalo berada di posisi kedua, setelah Provinsi Sulawesi Utara. Meski begitu, masih ada sebagian yang harus kita kunjungi sehingga datanya nanti setelah digabung itu menjadi data kependudukan untuk Provinsi Gorontalo,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga