60DTK, Kota Gorontalo – Universitas Politeknik Gorontalo atau dikenal dengan sebutan Poligon kembali mendapat perhatian khusus dari jajaran Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo.
Hal ini mengingat adanya rencana merger (penggabungan) Poligon dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang sudah direncanakan jauh hari dan telah mendapat persetujuan dari Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo jelang akhir 2020 lalu.
Karena rencana tersebut, DPRD bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo tidak mengalokasikan anggaran untuk kaampus tersebut pada tahun 2021. Sayangnya, proses marger kedua kampus sampai saat ini belum kunjung terealisasi.
“Sehingga ke depan dalam rangka penyelamatan Politeknik Gorontalo kita akan bicarakan dengan pemerintah daerah untuk memberikan support kepada yayasan yang mengelola Poligon,” ujar Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Sofyan Puhi usai jajaran Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke Poligon, Kamis (12/05/2022).
Untuk jangka pendek, Sofyan membeberkan bahwa pihaknya berencana memberikan beasiswa kepada mahasiswa maupun calon mahasiswa yang memenuhi syarat dan ingin menempuh pendidikan di Poligon.
“Untuk jangka panjang kita akan berupaya lewat jalur politik mengalihkan status Poligon menjadi negeri. Apalagi di seluruh Indonesia hanya Gorontalo yang belum ada Politeknik dengan status negeri, semua sudah punya,” jelas Sofyan.
Untuk saat ini, Sofyan mendorong yayasan meningkatkan branding Poligon agar bisa semakin dikenal hingga menarik minat calon mahasiswa. Selain itu, Ia juga berharap aktivitas belajar mengajar di kampus ini tetap berjalan dengan baik.
“Kami berharap suatu saat Poligon akan mandiri, mampu membiayai diri sendiri. Tapi untuk awal ini pasti butuh support dari pemerintah,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga