60DTK.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia (RI) memonitoring sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi (SKPG) serta stabilitas pasokan dan harga pangan di Gorontalo.
Monitoring dan evaluasi itu berlangsung di Rumah Makan D’Qta Aja, Selasa (2/10/2024).
Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Analisis Ketahanan Pangan Bapanas RI, Hasanuddin Rumra mengatakan pemerintah harus berperan aktif mendeteksi dini potensi kerawanan pangan.
“Daerah merupakan salah satu instrumen untuk mendeteksi dini persoalan kerawanan pangan di tengah-tengah masyarakat. Karena ini merupakan tugas kita sebagai orang pangan,” kata Hasanuddin.
Sejalan dengan hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo Ramdhan Pade menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah mengantisipasi kerawanan pangan seperti mengecek pasokan pangan.
“Saya juga telah diundang oleh Bulog terkait penyaluran cadangan beras, dan kami diperlihatkan bagaimana kondisi beras,” jelas Ramdhan.
Namun demikian lanjut Ramdhan, ada perbedaan kualitas beras, karena salah satu sumber pasokannya berasal dari luar negeri. Akan tetapi hal itu tidak mempengaruhi kualitas beras.
“Jadi sumbernya berbeda, yang paling penting adalah tidak berkutu, tidak hitam-hitam, yang penting masih putih berarti masih bagus berasnya,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Ramdhan juga menyampaikan terimakasih kepada jajaran Bapanas RI yang sudah menaruh perhatian dan melihat langsung kondisi cadangan pangan di Gorontalo.
“Saya menyampaikan selamat datang di Gorontalo, terimakasih dan apresiasi kepada bapak/ibu sudah datang di Gorontalo. Semoga dapat menambah wawasan dan potret kondisi pangan di Gorontalo,” ucap Ramdhan. (adv)