60DTK, Kabupaten Gorontalo – Gerakan masyarakat (germas) batanam rica sandiri (Batari) menjadi salah satu cara yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo untuk menjaga inflasi pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Sutrisno mengatakan, program ini telah digalakkan Pemerintah Provinsi Gorontalo sejak tahun 2022 lalu dan masih berlanjut hingga saat ini.
“Melalui program ini, kami mendorong semua pihak untuk menanam rica,” jelas Sutrisno di sela-sela kegiatan panen rica dan tomat sekaligus peresmian program Gerakan Nasional Pengendalaian Inflasi Pangan (GNPIP) di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Jumat (17/03/2023).
“Pak Penjagub membuat surat edaran berisi imbauan kepada bupati, wali kota, dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada, dan kami menyediakan bibit untuk mereka tanam,” tambahnya.
Melalui program ini, kata Sutrisno, pihaknya berharap kebutuhan masyarakat akan rica di Gorontalo dapat terpenuhi serta berdampak pada harga yang tidak melonjak tinggi. Pasalnya, kebutuhan atau konsumsi rica di Gorontalo sangat tinggi.
“Alhamdulillah program ini sudah berjalan di berbagai wilayah. Ada di Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, sampai Bone Bolango,” ungkapnya.
Mengenai program Gerakan Nasional Pengendalaian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilaksanakan Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo sendiri, Ia mengaku sangat memberikan dukungan. Sebab, program yang diaplikasikan dengan penanaman bawang, rica, dan tomat (barito) ini sejalan dengan Germas Batari.
“Peran BI dalam menekan inflasi di Gorontalo sangat signifikan. Kami dari Dinas Ketahanan Pangan Gorontalo sangat memberikan dukungan,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga