60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta penggunaan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) benar-benar diawasi. Hal ini dikemukakannya pada Rapat Pembahasan Program Dana PEN bersama aparat hukum.
“Dana PEN ini saya minta benar-benar dikawal dari proses perencanaan sampai pelaporannya agar benar-benar tepat sasaran, tepat hasil dan tepat guna,” pinta Rusli saat memimpin rapat itu, Kamis (13/1/2022).
Ada beberapa hal yang sempat mengemuka pada rapat itu, diantaranya soal penambahan klausul modal awal 15 persen dari pihak ketiga.
“Ini menurut kami tidak ada aturannya. Rekomendasi kami yakni menyertakan syarat tidak diberikan uang muka saat awal pekerjaannya. Ini aturannya ada LKPP Nomor 12 Tahun 2021,” ujar Asdatun Kejati, Ali Sunhaji.
Dana PEN Pemerintah Provinsi Gorontalo terbagi atas tujuh paket pekerjaan yakni, pekerjaan Jalan Eks Andalas atau John A. Katili sebesar Rp42,7 miliar. Selain itu untuk Jalan Tenilo – Pilolodaa – Iluta Segmen I Rp20 miliar, dan Kanal Banjir Tanggidaa Rp33,6 miliar.
Ada juga pekerjaan Jalan Taluditi – Wonggarasi Rp33,03 miliar, pembangunan Stasiun Pompa Air Banjir untuk genangan air kota Rp16,4 miliar, Jasa Konsultan MK dan Pembangunan RSUD dr.Hj. Hasri Ainun Habibie senilai Rp109 miliar serta pengadaan Alat Kesehatan RSUD dr. Hj. Hasri Ainun Habibie Rp41,4 miliar. (ksm)