60DTK, Gorontalo: Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menjalani vaksinasi covid-19 di RSUD Hasri Ainun Habibie, Jumat (15/01/2021). Rusli disuntik dengan vaksin sinovac ukuran 0,5 ml di bahu kirinya, langsung oleh Dokter Taufik Biya.
Vaksinasi perdana ini juga diikuti oleh Kapolda Gorontalo, Irjenpol Akhmad Wiyagus; Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito; Kajati, Jaja Subagja; serta pejabat vertikal lainnya.
Dokter sempat menunjukkan vaksin sinovac yang masih tersegel dalam botol, begitu juga dengan jarum suntik yang digunakan, dipastikan merupakan jarum suntik asli.
Ketua IDI Gorontalo, Irianto Dunda, dan Kadis Kesehatan Gorontalo, Yana Yanti Suleman pun menjadi saksi vaksinasi Gubernur Gorontalo itu, yang disiarkan secara langsung di beberapa akun media sosial.
Baca juga: Besok Rusli Akan Divaksin Covid-19
Usai vaksinasi, Rusli Habibie yang ditemani istrinya, Idah Syahidah pun diharuskan menjalani observasi selama 30 menit. Hasilnya stabil, tidak ada keluhan dan gejala yang berarti. Rusli bahkan sempat melayani pertanyaan wartawan saat sesi konferensi pers.
“Kami sangat yakin dan percaya vaksin ini sudah melalui proses yang panjang. Vaksin ini tidak ujuk-ujuk ada. Tadi juga sudah disaksikan oleh masyarakat bahwa vaksin yang disuntikkan ini benar-benar vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah pusat. Bukan air,” ujar Rusli saat konferensi pers.
Oleh karena itu, Ia meyakinkan kepada masyarakat bahwa vaksin yang disuntikkan di bahu kirinya adalah sama dengan vaksin yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan selama satu bulan ke depan. Mereka menjadi prioritas untuk vaksinasi tahap satu.
“Sama vaksinnya, tidak dibeda-bedakan. Ada masyarakat yang bertanya, jangan-jangan sama dengan obat, ada yang generik ada yang paten, yang disuntikkan ke saya kualitas bagus yang masyarakat tidak. Saya katakan semuanya sama,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kadis Kesehatan Gorontalo, Yana Yanti Suleman menjelaskan, kejadian ikutan pascavaksinasi untuk setiap orang bisa berbeda-beda tergantung respons tubuh masing-masing. Menurutnya, hal itu sangat wajar dan akan ditangani dengan sigap oleh tenaga medis.
“Ketika kita mendapatkan sesuatu yang tidak biasanya, dari tubuh kita akan ada reaksi bergantung imun kita. Jadi sebetulnya sama misalnya dengan vaksin meningitis untuk jamaah umroh. Sama juga dengan vaksin untuk anak-anak. Ada yang panas, ada yang adem saja, dan seterusnya,” jelas Yana.
Sebagai informasi, proses vaksinasi untuk Gubernur Gorontalo dan Forkopimda akan berlangsung selama dua kali. Setelah empat belas hari ke depan semua penerima vaksin hari ini akan divaksin kali kedua untuk menambah imunitas tubuh dari kemungkinan terpapar covid-19. Hal serupa juga akan dilakukan kepada masyarakat umum. (adv/rls)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo