Hari Buruh : FSPM Turun Aksi Tolak Upah Murah Buruh

Puluhan buruh yang turun ke jalan dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional, Rabu (1/05/2019). (Foto - Istimewa)

60DTK-GORONTALO – Peringati Hari Buruh Nasional, puluhan buruh di Gorontalo lakukan aksi turun ke jalan mempertanyakan kinerja pemerintah yang dianggap kurang memperhatikan mereka sebagai buruh.

Dalam orasinya, Andrika Hasan, koordinator aksi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPM), menegaskan ada enam poin penting yang mereka tuntut dalam aksi hari ini.

Baca juga : Buruh Gorontalo Desak Pemerintah Cabut Perusahaan Belum UMP

“Ada enam tuntutan utama kami. Yang pertama adalah, tolak upah murah, cabut PP 78/2015, naikkan komponen KHL menjadi 85 Item. Yang kedua, hapus outsourcing dan pemagangan yang berkedok outsourcing. Yang ketiga, tingkatkan jaminan kesehatan dan pensiun buruh. Yang keempat, turunkan tarif listrik dan harga sembako. Kelima, tingkatan kesejahteraan para buruh, dan terakhir tingkatkan jiwa demokrasi yang jujur oleh pemerintah,” tegas Andrika panjang lebar.

Andrika mengungkapkan, inti aksi yang mereka lakukan adalah agar pemerintah bisa sadar dan dapat lebih memperharikan para buruh.

“Semua jaminan untuk buruh harus diperhatikan, terutama dari segi UMP yang sampai saat ini belum sesuai,” tukas Andrika mantap.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menyampaikan dan menegaskan di hadapan para massa aksi, bahwa buruh merupakan aset paling berharga dalam memajukan perekonomian daerah.

“Saya siap menampung semua aspirasi dari para buruh, lalu kemudian akan kami sampaikan ke pusat terkait semua pengaduan dari para buruh ini dan akan kami tindaklanjuti,” tegas Marten di hadapan massa aksi.

 

Pewarta : Moh. Effendi
Editor : Nikhen Mokoginta

Pos terkait