Huawei Hadapi Berbagai Tudingan dari Luar Negeri

Huawei Perusahaan Raksasa Elektronik China. Foto : google.id

60DTK – TEKNO : Perusahaan China yakni Huawei, kini sedang menghadapi berbagai tudingan di luar nageri. Alasannya, perusahaan raksasa elektronk itu menguasai jaringan komunikasi generasi kelima atau 5G.

Nasib yang kurang beruntung akhir – akhir ini menimpa perusahaan Huawei. Sebagaimana dikabarkan oleh South China Morning Post Jum’at (11/01/2019), Dinas Rahasia Polandia menangkap salah satu pengusaha yang bekerja untuk perusahaan raksasa itu.

Pengusaha itu berinisial Wijing W atau dikenal juga dengan Stainslaw Wang sebagai Direktur Penjualan cabang Polandina. Sebelum bekerja di Huawei, Ia pernah mengabdi untuk pemerintahan China yakni Konsulat Jenderal China di Gdanks tahun 2006 – 2011.

Tak hanya Wijing W, Dinas Rahasia Polandia juga menangkap pria berdarah Polandia yakni Piotr D mantan perwira tinggi Badan Keamanan Internal Polandia yang sudah pensiun sejak tahun 2011. Kedua pria tersebut diguga sebagai spionase (mata-mata) Polandi untuk China. Namun dugaan itu tidak dirilis secara jelas oleh pihak Polandia.

Dengan adanya pengangkapan itu, pihak perusahaan (Huawei) menunggu kabar lebih lanjut. Sedangkan Kementerian Luar Negeri China meminta Polandia untuk memperlakukan Wijing W berdasarkan aturan hukum yang berlaku disana.

Di sisi lain, kasus serupa juga menimpa Kepala Bagian Keuangan Huawei yakni Meng Wanzhou. Ia ditangkap di Kanada dengan alasan bahwa Huawei mencuri rahasia perdagangan dari perusahaan komunikasi T-Mobile dan perusahaan Amerika lainnya.

Infografik : Siti Latifa/60dtk.com

Pengangkap CFO Huawei mendapat protes China, mereka memanggil Duta Besar AS untuk mengajukan “protes keras” atas penangkapan Wangzhou. China menganggap bahwa penangkapan seorang eksekutif Huawei sangatlah buruk serta menuntut AS agar membatalkan permintaan ekstradisi ke Amerika Serikat.

Kasus – kasus di atas membuat gelombang penolakan publik bahkan perusahaan telekomunikasi terhadap keberadaan Huawei pada sistem seluler. Di Inggirs, BT Group telah menghapus instrumen Huawei di jaringan seluler yang ada serta tidak akan menggunakan Huawei dalam sistem seluler masa depan.

Jepang juga telah mengumumkan akan melarang keberadaan Huawei dan ZTE dari jaringan 5G – nya. Hal serupa juga dilakukan di negara – negara ternama lainnya seperti Prancis dan Ceko. Rata – rata alasan berbagai pihak menolak keberadaan Huawei adalah mengganggu stabilitas keamanan negara yang bersangkutan.

Melihat hal ini, Huawei dengan tegas menolak berbagai tudingan yang dilontarkan terhadap perusahaan mereka. Sampai saat ini, mereka mengatakan bahwa tidak ada bukti yang kuat atas tuduhan tersebut. Apalagi terkait dengan spionase tim mereka di Polandia, itu merupakan tindakan bunuh diri. “Kami beroperasi di 170 negara. Itu (spionase) akan menghancurkan pasar kami,” kata Vincent Pang Kepala Devisi Huawei bagian Eropa.

Apa yang terjadi jika tudingan itu terbukti ? Skenario yang paling buruk adalah Huawei akan kehilangan mitra pentingnya seperti Google, Softbank dan Qualcomm. Apalagi dengan kasus yang menimpa CFO Huawei di Amerika Serikat, ini tentu berpengaruh juga terhadap proses pengembangan jaringan komunikasi kelima (5G) di sana.

Sumber : VOA IndonesiaTirto.id
PenulisĀ  : Kasim A.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan