60DTK, Kabupaten Gorontalo – Pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan menjadi perhatian Presidium Nasional (Presnas) Pembentukan Provinsi Gorontalo. Sebab, dari data yang ada, Gorontalo masuk lima besar daerah termiskin di Indonesia.
Dari kajian Presnas, ada sejumlah faktor yang membuat tingkat kemiskinan di daerah Serambi Madinah itu masih tinggi.
Beberapa di antaranya karena adanya ketimpangan ekonomi, sumber daya manusia (SDM) masih kurang memadai, hingga produktivitas masyarakat yang cukup rendah.
“Jadi ini yang harus kita perbaiki ke depan agar Gorontalo bisa keluar dari kemiskinan,” ujar Dewan Pembina Prenas, Nelson Pomalingo usai kembuka kegiatan FGD yang digelar oleh Dewan Pengurus The Presnas Center di rumah pribadinya, Sabtu (30/10/2021).
Melihat sejumlah penyebab tersebut, kata Nelson, Presnas sudah memikirkan sejumlah solusi yang bisa dilakukan dan akan ditawarkan kepada pemerintah di masing-masing daerah.
“Langkah-langkah sudah ada, yang pertama adalah industrialisasi. Kedua adalah membenahi SDM yang ada supaya lebih produktif. Ketiga ialah pembagian aset, misalnya HGU kalau perlu dibagi-bagi kepada masyarakat,” tandasnya.
Sebagai informasi, FGD tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Presnas hampir setiap pekan. Berbagai isu publik hingga masalah-masalah dalam daerah dibahas secara bersama dan dicarikan jalan keluarnya.
Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk menyelesaikan masalah yang ada, sehingga harapan visi Gorontalo Emas tahun 2045 mendatang bisa terwujud.
Pewarta: Andrianto Sanga