IPM Kota Gorontalo Terus Meningkat Meski Dilanda Pandemi

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat memberikan sambutan pada acara refleksi dan syukuran tiga tahun pemerintahannya bersama Ryan F. Kono yang berlangsung di Lapangan Kelurahan Bulotadaa Barat, Kecamatan Sipatana, Kamis (2/06/2022). (Foto: Andi 60dtk)

60DTK, Kota Gorontalo – Human development index atau indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan setidaknya dalam tiga tahun kepemimpinan Marten Taha dan Ryan Kono.

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengungkapkan, IPM Kota Gorontalo di tahun 2019 ada di angka 77,08. Satu tahun berikutnya yakni 2020, meningkat jadi 77,13. Di tahun 2021 kembali meningkat hingga mencapai 77,41.

Bacaan Lainnya

“Artinya IPM kita terus mengalami peningkatan walaupun pandemi covid-19,” ungkap Marten pada acara refleksi dan syukuran tiga tahun pemerintahannya bersama Ryan F. Kono yang berlangsung di Lapangan Kelurahan Bulotadaa Barat, Kecamatan Sipatana, Kamis (2/06/2022).

Marten menjelaskan, pencapaian ini tidak didapatkan dengan mudah. Pasalnya, pemerintah daerah harus bekerja ekstra mengembangkan berbagai bidang, khususnya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, yang menjadi tiga sektor utama penilaian IPM.

“Capaian kita ini tertinggi di Provinsi Gorontalo, dan lebih tinggi rata-rata nasional,” beber Marten.

Khusus di bidang pendidikan, kata Marten, rata-rata lama sekolah di Kota Gorontalo saat ini sudah ada di jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Meski begitu, Ia menuturkan bahwa banyak juga pelajar yang menempuh pendidikan sampai di tingkat yang lebih tinggi.

Dari sisi ekonomi, daya beli masyarakat termasuk tinggi. Selain itu, angka kemiskinan di Kota Gorontalo juga sangat rendah yakni hanya 5,9 persen, paling di bawah jika dibandingkan dengan daerah lainnya yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo.

“Untuk pertumbuhan ekonomi, sebelum covid-19 ada di angka 6,95 persen. Di tahun 2020 terkontraksi sampai -0,02, tapi tahun 2021 naik menjadi 2,81,” kata Marten.

Lebih lanjut, Ia menegaskan pencapaian itu bukan sekadar hasil kerja dirinya dan Ryan Kono. Menurutnya semua pihak, baik forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, tokoh agama, pemangku adat, bahkan masyarakat secara umum juga ikut berpartisipasi.

“Kekuatan kami ini dalam bekerja berada pada para stakeholder, khususnya masyarakat, karena masyarakatlah yang memberikan dukungan kepada kami,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait