60DTK, Kota Gorontalo – Persoalan sengketa tanah di Kota Gorontalo masih menjadi masalah yang sering dijumpai. Bukan hanya masyarakat, tetapi juga pemerintah daerah mengalami hal serupa.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid saat membuka kegiatan sosial pencegahan kasus pertanahan yang berlangsung di Aula Banthayo lo Yiladia, Senin (6/03/2023).
“Tanah di Kota Gorontalo nilainya luar biasa dari tahun ke tahun, sehingga orang terkait dengan tanah ini mudah untuk menimbulkan persoalan kalau itu tidak terkelola dengan baik. Contohnya ada lahan yang sudah dihibahkan ke pemerintah provinsi kalau itu alas haknya tidak kuat itu biasanya akan dituntut lagi oleh keluarga,” ungkapnya.
Untuk itu, perlu dilakukan satu kajian atau pembahasan terkait penjelasan masalah sengketa tanah, sebagai upaya untuk mencari solusi ketika terjadi masalah tanah.
“Memang persoalan tanah ini sangat penting kita bahas. Oleh karena itu kita memberikan apresiasi pada Badan Pertanahan Kota Gorontalo yang telah melakukan sosialisasi terkait dengan pencegahan kasus-kasus pertanahan di Kota Gorontalo,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, sering terjadinya masalah seperti ini karena adanya kesenjangan antara aktivitas masyarakat di Kota Gorontalo dengan kondisi lahan yang tersedia.
“Memang masalah tanah ini pasti setiap saat ada, karena tanah itu tidak pernah berkembang, tidak pernah bertambah, sementara pemanfaatan tanah itu semakin banyak,” tegasnya.
“Artinya jumlah penduduk semakin banyak, aktivitas masyarakat semakin banyak, aktivitas ekonomi, sosial yang tentunya membutuhkan membutuhkan tanah atau lahan,” lanjutnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman
