60DTK, Kota Gorontalo – Sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo hingga saat ini masih menjadi salah satu daerah yang menjadi pusat perdagangan dan jasa. Dua sektor ini bahkan disebut selalu menyumbang kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
Meski begitu, program Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo di bawah kepemimpinan Marten Taha dan Ryan Kono tidak selalu fokus dalam mengembangkan dua sektor tersebut. Pemerintah daerah tetap berupaya mendorong sektor-sektor lain, termasuk pertanian.
Buktinya, melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Gorontalo tahun 2022, pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran bantuan 3.468 bibit tanaman cabai rawit.
Bantuan ini telah disalurkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo kepada masyarakat dan kelompok dasawisma di wilayah Kecamatan Sipatana, instansi pemerintah, serta beberapa organisasi dan kelompok masyarakat lainnya pada Rabu (23/11/2022) kemarin.
“Pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap para petani dalam meningkatkan produksi pertanian, sekaligus memotivasi masyarakat untuk mempertahankan eksistensi pertanian di daerah ini,” jelas Marten usai menyerahkan bantuan bibit cabai rawat secara simbolis.
Menurut Marten, meski luas wilayah Kota Gorontalo tak seberapa, kawasan pertanian di daerah ini masih cukup lumayan. Potensi lahan sawahnya masih ada sekitar 795 hektare, lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) 250 hektare, serta lahan kering seluas 155 hektare. Lahan-lahan pertanian ini tersebar di sejumlah kecamatan dan kelurahan.
“Melihat luas wilayah ini menandakan bahwa sektor pertanian cukup memberikan kontribusi penghasilan bagi petani sekaligus menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Wali Kota Gorontalo dua periode itu juga mengingatkan masyarakat khususnya petani supaya memanfaatkan dengan baik setiap bantuan yang diterima, baik itu dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, maupun kementerian.
“Kepada aparat teknis seperti penyuluh dan mantri tani, harapan kami agar selalu memberikan bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat. Pengawasan secara continue juga perlu dilakukan supaya kemajuan swasembada pangan yang kita harapkan bersama dapat maksimal,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga