Janji Suharso Monoarfa soal Penanganan Banjir di Kota Gorontalo mulai Terwujud

Janji Suharso Monoarfa soal Penanganan Banjir di Kota Gorontalo mulai Terwujud
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (masker hitam) didampingi Kepala BWS Sulawesi II dan Kepala Dinas PUPR meninjau pekerjaan tanggul di Sungai Bone, Kelurahan Bugis, Senin (20/9/2021).

60DTK, Gorontalo – Janji dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa pada Agustus 2020 silam, saat ini mulai terwujud.

Kala itu, Suharso meninjau langsung aliran Sungai Bone yang selalu meluap di setiap musim penghujan. Pada kesempatan itu juga, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II mengusulkan anggaran untuk beberapa pekerjaan di sepanjang sungai itu sebesar Rp300 miliar dan usulan itu langsung disetujui Bappenas tahun ini.

Bacaan Lainnya

“Kita beruntung dan bersyukur punya Menteri Bappenas yang selalu merespon dan memperhatikan masyarakat Gorontalo,” ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat meninjau pekerjaan tanggul Sungai Bone di Kelurahan Bugis, Senin (20/9/2021).

Janji Suharso Monoarfa soal Penanganan Banjir di Kota Gorontalo mulai Terwujud
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (masker hitam) didampingi Kepala BWS Sulawesi II dan Kepala Dinas PUPR meninjau pekerjaan tanggul di Sungai Bone, Kelurahan Bugis, Senin (20/9/2021).

Sebagai informasi tanggul ini merupakan salah satu dari enam item pekerjaan penanganan masalah banjir yang terjadi di Kota Gorontalo. Namun pekerjaan ini sedikit terhambat karena warga yang tinggal di bantara sungai tersebut enggan untuk direlokasi.

“Tender pelaksanaan sudah ada, tetapi terhambat dengan rumah-rumah masyarakat di seputaran sungai (Bone) ini. Kita masukin material alat berat agak susah. Nah ini gimana? Warga minta kita untuk memperbaiki sungai, datang anggaran mereka bertahan di situ,” ujar Rusli.

Untuk jalan keluar dari kendala ini, Rusli berencana mengundang dan berdiskusi dengan masyarakat secepatnya. Diskusi ini nantinya akan melibatkan dinas terkait terutama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II.

Ia berharap melalui pertemuan ini warga yang tinggal di bantara Sungai Bulango itu mau untuk direlokasi. (ksm)

Pos terkait