Kearifan Lokal Gorontalo Sejalan dengan New Normal Life

Dialog Publik
Suasana Dialog Publik dengan Tema New Normal Life dan Kearifan Lokal Gorontalo bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat (26/06/2020). Dalam kesempatan ini Rusli Mengingatkan Kembali Beberapa Kearifan Lokal Gorontalo yang Sesuai dengan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19. (Foto: Salman Humas)

60DTK, Gorontalo – Pemerintah Provinsi berharap di masa transisi dan menghadapi Tatanan Hidup Baru (New Normal Life) itu bisa melestarikan kembali kearifan lokal masyarakat Gorontalo. Salah satunya penggunaan kembali Bele’uto atau sarung yang digunakan menutupi wajah dan badan.

Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menjelaskan, disaat pemerintah mengharuskan masyarakat untuk mengedepankan protokol kesehatan, tidak ada salahnya melestarikan kembali kearifan lokal seperti menggunakan Bele’uto atau sarung yang menutupi wajah.

Bacaan Lainnya

“Jadi ada dua sarung yang digunakan satu dipakai di bagian bawah badan dan satu lagi digunakan menutupi wajah dan badan bagian atas. Jadi wajah sampai mata kaki itu tertutup, tidak kelihatan dan otomatis tidak akan kena kuman atau virus, tidak akan tertular. Coba ini kita kembalikan lagi,” ungkap Rusli saat gelar Dialog di RRI, Jumat (26/06/2020).

Baca Juga: Cuaca Tak Menentu, Rusli Habibie Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Sehingga menurutnya kearifan lokal ini sudah seusai dengan protokol kesehatan Covid-19 yang mewajibkan masyarakat menggunakan masker.

Bukan hanya itu saja, kata Rusli kearifan lokal lainnya yang harus kembali dilestarikan yaitu kebiasaan mencicipi garam dan cabai sebelum atau sementara makan.

“Zat yang terkandung garam ini adalah penghancur virus corona. Begitu juga kalau ada pesta atau hajatan, tamu undangan itu disajikan cengkeh. Cengkeh itu juga musuh corona. Selanjutnya ada rica (cabai). Rica ini mengandung vitamin C yang banyak. Bagus juga untuk imun tubuh,” jelasnya.

Baca Juga: Tim Pengendali Inflasi Terus Berinovasi Hadapi Pandemi Covid-19

Selain itu, Rusli juga mengingatkan orang  zaman dulu itu sangat takut untuk menjelekkan orang, apalagi memfitnah orang. Orang sejak dulu saling menghargai antar sesama itu sangat kuat, sehingga ia sangat berharap semua kebijakan yang diberikan oleh pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19 bisa dihargai dan dijalani dengan baik oleh masyarakat.

“Orang Gorontalo dulu itu sangat tabu untuk menjelekkan orang, memfitnah orang, menyebarkan berita hoax. Kita hilangkan kebiasaan ini, tunjukkan kalau masyarakat Gorontalo ini masyarakat yang beradab, punya tatanan kekeluargaan yang tinggi dan bagus,” tutupnya. (adv)

 

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait