60DTK, Kota Gorontalo – Kementerian Kesehatan RI melakukan penilaian terhadap realisasi pelaksanaan vaksinasi di setiap daerah. Dari data yang dikumpulkan, terdapat 20 daerah yang memiliki capaian vaksinasi tertinggi termasuk Kota Gorontalo.
Hal itu diumumkan kementerian pada Rabu (7/7/21) kemarin , data kabupaten/kota tertinggi capaian vaksinasi dosis pertama. Dimana kota Gorontalo menempati posisi ke 11 dengan realisasi vaksinasi dosis pertama 29 persen. Sedangkan peringkat pertama tempati kota Manado dengan capaian 63 persen, dan peringkat terakhir ditempati kota Medan capaian 24 persen.
“Alhamdulillah sejak dilakukan secara intensif pada bulan juni, jumlah dosis yang disuntikkan setiap hari telah mencapai seribu orang.” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Muhammad Kasim saat diwawancara awak media, kamis (8/7/21).
Ia menambahkan, capaian itu diperoleh berkat dukungan semua pihak baik pemerintah kecamatan, puskesmas, kelurahan dan terutama TNI/Polri. dukungan itu berupa edukasi dan himbauan secara terus menerus menyadarkan masyarakat pentingnya membentengi diri dari ganasnya wabah covid-19.
Kata dia, realisasi harian itu menjadi dasar dinas kesehatan mengirimkan laporan kepada Kemenkes melalui aplikasi, untuk dilakukan rekapitulasi realisasi jumlah dosis yang telah disuntikkan.

“Hal itu juga sebagai langkah kami melakukan manajemen ketersediaan dosis. karena setelah penyuntikan pertama kita harus memastikan kesiapan stok untuk penyuntikkan dosis kedua setelah 28 hari” jelasnya.
ia juga memastikan hingga sebulan kedepan stok dosis masih aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk tidak memperoleh vaksin.
Baca Juga: Pemkot Gorontalo Gandeng Perbankan Pulihkan Ekonomi Daerah
“Stok yang ada masih tersedia 29.937 vial botol cukup untuk 29 ribu orang” tutup Muhammad Kasim.
Sementara itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha, menargetkan pelaksanaan vaksinasi di kota gorontalo harus diselesaikan tahun ini. Agar hal itu target itu tercapa, ia meminta dinas kesehatan dapat meningkatkan jumlah setiap harinya itu harus 1.500 dosis.
“Saya minta dinas kesehatan dapat berkolaborasi dengan stakeholder dalam mempercepat realisasi vaksinasi,” ungkap Marten. (adv)