Lima Isu Strategis yang Dibahas di Rakernas XVI APEKSI

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat hadir di pembukaan Rakernas XVI APEKSI di Kota Makassar, Rabu (12/07/2023). (Foto: Kominfo)

60DTK, Kota Gorontalo – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2023 resmi dibuka dan berlangsung di Kota Makasar, Rabu (12/07/2023).

Kegiatan yang dibuka langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro itu berlangsung sukses, dan dihadiri sejumlah wali kota yang tergabung dalam APEKSI.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha sendiri yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah DPP APEKSI menjelaskan, ada lima isu strategis yang akan dibahas pada Rakernas APEKSI XVI tahun ini.

Di antaranya tentang penataan birokrasi, kedua tata kelola sumber daya alam (SDA), ketiga peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan dan tata kelola pendidikan, baik itu zonasi dan penerimaan peserta didik Baru (PPDB), serta keempat mengenai pemulihan ekonomi, dan terakhir adalah fiskal daerah.

“Tentang penataan birokasi, tentu erat kaitannya dengan kepegawaian, P3K dan lain sebagainya. Sementara tata kelola SDA bersentuhan dengan pengelolaan sumber daya alam di tanah air, terutama yang ada di masing-masing kota untuk dilakukan secara baik,” ujar Marten Taha.

Sementara pada bidang pendidikan, isu strategis yang akan dibahas adalah bagaimana daerah bisa melahirkan dan menyiapkan SDM pendidikan, baik itu siswa maupun guru.

Terpenting dari isu pendidikan ini adalah mengenai zonasi di tengah pelaksanaan PPDB, yang diketahui bersama menjadi persoalan di tengah masyarakat yang juga orang tua siswa

“Nah, kalau berbicara soal isu pemulihan ekonomi, daerah atau kota-kota di tanah air dituntut untuk bangkit meningkatkan perekonomian daerah dari berbagai sektor, kalau di Kota Gorontalo sendiri tentu melalui sektor jasa dan perdagangan,” paparnya.

“Untuk fiskal sendiri, kita ketahui bersama pelaksanaan pembangunan itu rata-rata berlangsung di seluruh daerah, khususnya kota-kota. Maka dari itu isu fiskal ini sangat penting guna mendorong dana transfer dari Pemerintah Pusat, bisa meningkat ke daerah,” sambungnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Usman

Pos terkait