Marten Minta Kerja Sama Masyarakat Sukseskan Vaksinasi

Wali Kota Gorontalo Marten Taha, saat meninjau langsung pelaksanaan tempat vaksinasi serentak (TVS) di SD N 99 kota Gorontalo, Kamis (12/08/2021). (Foto: Istimewa)

60DTK, Kota Gorontalo – Di tengah gencar-gencarnya pelaksanaan vaksinasi, akan tidak maksimal jika tidak ada peran dan kerja sama dari masyarakat. Hal inilah yang menjadi masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh Pemkot Gorontalo.

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi serentak yang saat ini sedang digempur tidak akan berjalan sesuai harapan, jika tidak ada kontribusi dan kerja sama dari masyarakat.

Wali Kota Gorontalo Marten Taha, saat meninjau langsung pelaksanaan tempat vaksinasi serentak (TVS) di SD N 99 kota Gorontalo, Kamis (12/08/2021). (Foto: Istimewa)

“Dalam kegiatan vaksinasi ini butuh partisipasi dan kerja sama dari masyarakat. Karena sejak bulan Januari 2021 sampai dengan hari ini, pelaksanaan sudah dilaksanakan secara masif, tapi belum menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ungkap Marten, saat menyampaikan sambutan pada kegiatan vaksinasi di SD N 99 kota Gorontalo, Kamis (12/08/2021).

Ia menilai, masyarakat masih enggan untuk datang ke tempat vaksinasi, karena berbagai macam alasan. Di antaranya takut akan jarum suntik, dan masih kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap obat penawar dari virus berbahaya tersebut.

“Kita sulit untuk memobilisasi masyarakat, mereka enggan untuk bisa datang ke tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi, karena takut dengan jarum suntik, ada yang masih kurang begitu yakin, ada yang memang fobia dengan suntik-suntikan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Padahal dengan adanya vaksin di tubuh kita, kata Marten, tingkat menularnya virus corona di tubuh kita akan semakin sedikit. Karena kita sebelumnya sudah ada herd immunity dari vaksin tersebut.

Sehingganya Ia berharap adanya peran dari masyarakat untuk ikut menyukseskan vaksinasi di Kota Gorontalo.

“Sekali lagi saya mengajak masyarakat untuk bekerja sama. Karena begini kalau hanya 200 dan 300 orang saja yang datang ke tempat vaksinasi, itu sebenarnya kita rugi. Kenapa? Karena petugas medis, kemudian menyiapkan segala obat-obatan dan lain sebagainya itu hanya sudah lengkap, tapi yang datang hanya 100 atau 200 orang, tapi kalau dia bisa sampai 400 sampai 500 maka itu bisa efektif,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Hendra Setiawan

Pos terkait