60DTK, Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengungkapkan bahwa keberadaan pasar senggol memang sudah menjadi tradisi tahunan yang sangat dinantikan oleh sebagian besar masyarakat di Gorontalo.
Untuk itu, Pemerintah Kota Gorontalo mendengar serta merealisasikan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat terutama para pedagang untuk pasar senggol tetap digelar.
Hal ini disampaikan oleh Marten Taha saat diwawancarai pada kegitan Syukuran HUT ke 296 Kota Gorontalo tahun 2024 bertempatkan di Rumah Dinas wali kota, Sabtu (23/03/2024).
“Oleh karena itu kami sudah menunjuk panitia dan panitia sudah rapat persiapan, dalam waktu yang dekat, hari senin, mereka sudah melakukan aksi untuk dilapangan pengukuran dan kemudian mensosialisasikan pada masyarakat,” tuturnya.
Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan pasar senggol ini paling lambat pada 10 hari menjelang Indul Fitri, oleh karena itu panitia dari kegiatan ini telah disiapkan oleh pemerintah dan pada hari senin nanti panitia sudah mulai turun ke lapangan untuk pengukuran serta mensosialisasikan pada masyarakat.
Adapun untuk lokasinya dibuat terpisah-pisah, karena diperlebar sehingga tidak menumpuk di satu tempat, Sebagian berada dipusat kota dan Sebagian diarahkan ke pasar sentral
Ia juga menambahkan, mengenai Jalan Raja Eyato yang berstatus jalan provinsi dimana selau menjadi polemik disetiap tahunnya telah mendapat izin dari Gubernur sebagai pemerintah provinsi untuk jalan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan pasar senggol
“Khusus untuk jalan raja eyato yang menjadi polemik setiao tahun, karena status jalan ini merupakan jalan provinsi alhamdulillah pak gubernur sebagai pemerintah propinsi sudah mengizinkan untuk jalan tersebut bisa ditempati selama pelaksanaan pasar senggol,” tandasnya. (adv/Aini)