60DTK, Gorontalo – Bagi sebagian warga Gorontalo, nama Kecamatan Tolinggula di Kabupaten Gorontalo Utara sudah familiar namun jarang dikunjungi. Jika tidak sedang ingin melintas ke Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, atau tidak sedang dalam rangka tugas, maka daerah di ujung utara Gorontalo itu jarang dijamah warga ibu kota.
Hal itu bisa dimaklumi dengan kondisi medan darat yang berliku nan menanjak yang harus ditempuh. Jaraknya yang “hanya” 117 km dengan infrastruktur jalan yang mulus, tidak sebanding dengan waktu tempuhnya. Ada semacam lelucon di antara warga kota, untuk tiba di Tolinggula tidak cukup terjaga tiga kali dari tidur saat menumpang mobil.
Meskipun begitu, Kecamatan Tolinggula dan sekitarnya tetap dekat di hati dan pikiran Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie. Sebagai Mantan Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Tolinggula selalu ada dalam daftar prioritasnya.
Baca juga: Sudah Ada Aplikasi Perjalanan Dinas, 103 OPD Pemprov Ikut Pelatihannya
Beberapa bukti berbicara demikian. Sejak beberapa tahun lalu, infrastruktur jalan Tolinggula dan sekitarnya sering mendapat perhatian serius. Termasuk pembangunan Jembatan Bogo-Bogo dan 17 jembatan kecil yang menghubungkan hingga ke desa paling ujung, Cempaka Putih. Hampir semua desanya juga sudah teraliri listrik.
Bahkan, untuk pelaksanaan Bakti Sosial NKRI Peduli saja, Rusli datang langsung ke Tolinggula didampingi istrinya, Idah Syahidah, untuk memberikan bantuan pangan bersubsidi, sekaligus menggelar pasar murah di sana, Senin (3/05/2021).
“Ibu Idah sekarang sudah Anggota DPR RI. Saya sampaikan ke ibu, kalau sudah jadi, sering-sering turun ke bawah, lihat apa yang dibutuhkan rakyat,” tutur Rusli saat menyerahkan bantuan pangan bersubsidi secara simbolis.
Baca juga: Mendagri Minta Pemda Terus Tegaskan Disiplin Protokol Kesehatan
Bagi Rusli, warga Tolinggula ada di hati. Mereka dipandang selalu mendukung kebijakan yang Ia jalankan sejak menjadi Bupati Gorut, dan selama menjadi gubernur dua periode.
“Dulu, kecamatan ini menyatu dengan Sumalata. Saya yang mekarkan jadi Biau dan Tolinggula. Alhamdulillah infrastrukturnya juga sudah baik,” kenangnya dalam suatu kesempatan saat menggelar acara serupa dengan warga nasrani di Tolinggula dan sekitarnya, pertengahan Desember lalu.
Kehadiran Bakti Sosial NKRI Peduli dan pasar murah itu pun disambut gembira oleh warga sekitar. Mereka mengaku bersyukur bisa mengakses berbagai kebutuhan pokok dengan harga murah.
Baca juga: Pemkab Gorut dan Buol Kerja Sama Jaga Perbatasan Untuk Larangan Mudik
“Kondisi ekonomi sangat memprihatikan karena keadaan sekarang sangat sulit uang. Jadi, masyarakat di sini sangat berterima kasih sekali dengan adanya pasar murah ini,” tutur Yati Mobiliu, seorang guru tidak tetap di MTS Tolinggula, saat sedang belanja di pasar murah.
Jika dihitung-hitung, belanja secara paket, yakni beras 5 kg, gula 1 kg, minyak 1 liter, telur 10 butir, cabai, bawang merah dan bawang putih masing-masing 0,5 kg, maka warga bisa menghemat sekitar Rp79.000 dibanding harga pasaran.
“Saya sangat senang. Pasar murah kan bisa melayani semua masyarakat dan harganya dapat dijangkau. Perbedaan harga lumayan, Pak, daripada beli di pedagang-pedagang. Misalnya telur Rp60.000 per 1 bak, di pasar murah beli Rp10.000 dapat 10 butir, jadi itu perbedaannya sangat murah,” ujar Rusli Hilmi, seorang warga Desa Tilote Jaya, yang sehari-hari berprofesi sebagai penarik becak motor. (adv/rls)
Sumber: Gorontaloprov.go.id