Nelson: Festival Subak Memang Sudah Melegenda dan Menjadi Budaya Indonesia

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo saat menghadiri Festival Subak yang dirangkaikan dengan Festival Kelapa Internasional di Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (14/09). (Foto - Humas Pemkab Gorontalo)

60DTK – KABGOR : Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo sebut Festival Subak sebagai kegiatan yang sudah melegenda dan menjadi budaya Indonesia, khususnya di  Provinsi Bali. Hal itu Ia katakan saat membuka dengan resmi Festival Subak yang dirangkaikan dengan Festival Kelapa Internasional di Taman Wisata Sukasada Ujung, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (14/09).

“Saya kira Festival Subak ini memang sudah melegenda dan menjadi budaya Indonesia yang berada di Bali,” ujar Nelson dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Diketahui, Festival Subak sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menjadi media pendidikan pertanian bagi generasi muda. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 lalu.

Baca : Resmi! Kabgor Akan Jadi Tuan Rumah Festival Kelapa Internasional 2020

Mengingat Festival Subak yang masih berhubungan dengan pertanian, dalam sambutannya Nelson juga menyinggung terkait kelapa dan Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK). Tidak hanya menyampaikan berbagai macam manfaat kelapa, Ia pun mengungkapkan permasalahan yang dihadapi para petani kelapa saat ini, khususnya terkait nilai jual kelapa yang dinilai sangat rendah.

 

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo saat membuka dengan resmi Festival Subak yang dirangkaikan dengan Festival Kelapa Internasional di Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (14/09). (Foto – Humas Pemkab Gorontalo)

 

“Oleh karena itu, sejak tahun 2017 kami pemerintah daerah berusaha membentuk KOPEK ini,” tutur Nelson yang juga selaku Ketua KOPEK.

Ia pun menjelaskan, KOPEK merupakan asosiasi pemerintah yang mendorong perkembangan kelapa, baik dari mediasi antara petani dengan pengusaha, pemerintah dengan pengusaha, dan tidak terkecuali juga terkait jalinan kerja sama dengan negara luar.

Sementara itu, Bupati Karangasem, Gusti Ayu Mas Sumatri mengungkapkan, banyak agenda yang dilaksanakan dalam Festival Subak tahun ini, salah satunya gelar terknologi pertanian yang bertujuan memberi edukasi kepada masyarakat, siswa, dan generasi muda terkait pertanian itu sendiri.

Baca : Perusahaan Cina Ini Ingin Bangun Pabrik Pengelola Kelapa di Kabgor

“Dengan digelarnya teknologi pertanian, masyarakat dapat melihat langsung berbagai hal yang berkaitan dengan pertanian ini, baik itu bidang hortikultura, perkebunan, ketahanan pangan, hingga budi daya kelapa,” tukasnya.

Diketahui, pembukaan Festival Subak ini dihadiri para perwakilan dari delapan negara, yakni Hawai USA, Tanzania, Hainan Cina, Australia, India, Srilanka, Timor Leste, dan Filipina, juga sejumlah bupati yang tergabung dalam KOPEK, Pemda Karangasem, Forkopimda Kabupaten Karangasem, beberapa pengusaha, serta para petani yang bergerak dalam pembangunan potensi perkelapaan di Indonesia. (Andi/rls/adv)

 

 

 

.

Pos terkait