60DTK, Kota Gorontalo – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Gorontalo di tahun 2022 tidak berhasil mencapai target yang ditetapkan pemerintah setempat. Hal ini terungkap dalam rapat Komisi B DPRD Kota Gorontalo dengan sejumlah organisasi pemerintah daerah (OPD).
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menargetkan PAD pada tahun anggaran 2022 kurang lebih Rp286 miliar. Akan tetapi, pemerintah daerah hanya berhasil menerima sekitar Rp229 miliar. Jika dipresentasikan, capaiannya 80,15 persen.
Dari beberapa sektor yang menjadi sumber PAD, penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) menjadi salah satu sektor yang melebihi target. Sementara untuk pajak restoran, hiburan, dan lain-lain masih belum begitu optimal.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo, Alwi Podungge mendorong jajaran pemerintah daerah agar bekerja lebih keras lagi mengejar pendapatan asli daerah pada tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp301 miliar.
Ia mengingatkan pihak eksekutif harus menyeriusi hal ini, apalagi mengingat dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) Kota Gorontalo dibayarkan mulai tahun ini
“Untuk tahun 2023 ini, target atau realisasi harus tercapai 100 persen,” tegas Alwi, Senin (16/01/2023).
Kepala Badan Keuangan Kota Gorontalo, Nuryanto mengakui penerimaan PAD Kota Gorontalo tahun 2022 tidak mencapai target. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut merupakan masa transisi pasca-pandemi covid-19.
“Para pelaku usaha masih dalam proses pemulihan, tapi ada juga beberapa hal yang menurut saya sangat menggembirakan, yaitu penerimaan PBB melampaui target. Ini menunjukkan masyarakat masih sadar pajak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nuryanto mengaku bahwa pihaknya akan berupaya keras supaya target PAD Kota Gorontalo tahun ini bisa tercapai. Sebabnya, pemerintah daerah telah merencanakan berbagai program yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.
“Program pemerintah daerah yang saya ketahui yaitu terkait dengan lapangan pekerjaan, pemberian insentif, hingga bantuan-bantuan perlindungan sosial. Program-program ini ditujukan agar proses pemulihan ekonomi di Kota Gorontalo bisa lebih cepat, daya beli masyarakat meningkat, pendapatan pelaku usaha juga meningkat,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga