60DTK, Gorontalo – Covid-19 bisa menyerang siapa saja. Tak mengenal dia dari kalangan rakyat biasa atau pejabat, semua berpotensi untuk terpapar. Benar saja, hal ini terbukti ketika istri dari Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, dinyatakan positif Covid-19 beberapa pekan yang lalu.
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menceritakan, awal mula istrinya terpapar Covid-19 dimulai pada tanggal 17 Agustus.
“Tanggal 17 Agustus sore, istri saya kasih tahu ke saya kalau ada salah satu stafnya yang positif corona. Langsung saya minta di-rapid, negatif semua termasuk saya, ajudan, dan lainnya. Besoknya Selasa, ibu berangkat ke Jakarta karena pada Rabu ibu harus mengikuti rapat secara fisik di DPR RI dan tidak bisa diwakili,” ujar Rusli.
Dalam perjalanan ke Jakarta, kata Rusli, istrinya mulai merasa kondisi badannya lain dari biasanya. Ia mulai batuk disertai badan menggigil.
“Ibu mulai batuk bahkan menggigil. Bahkan ibu harus minta selimut sampai tiga lapis ke pramugari di pesawat itu saking menggigilnya,” ceritanya.
Setelah tiba di bandara, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo itu langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta. Setelah menjalani pemeriksaan, Idah akhirnya dinyatakan positif Covid-19.
“Setelah diberi tahu oleh dokter kalau ibu gejala Covid-19, saya langsung bilang ke ibu untuk terima apapun saran dan anjuran dokter. Akhirnya ibu dirawat dan tidak ada yang boleh menjenguk kecuali dokter dan tim medis. Bahkan saya dan anak-anak hanya mengecek dan menguatkan lewat video call,” ucap rusli sambil sekali-kali menundukan kepalanya.
Untuk itu, berdasarkan kisah istrinya yang terpapar Covid-19, Gubernur dua periode itu meminta kepada seluruh masyarakat Gorontalo untuk terus menaati protokol kesehatan. Sekali lagi Ia mengingatkan bahwa jika ada yang tidak menaati protokol kesehatan, maka akan menerima sanksi yang tegas sesuai pergub 41 tahun 2020.
“Saya dan Ibu itu setiap hari minum vitamin. Vitamin A, B, C, D, tapi toh Ibu tetap kena juga. Sudah menerapkan protokol kesehatan, cuci tangan, memperhatikan kebersihan diri, olahraga, tapi tidak ada jaminan untuk tidak kena. Saya harap semua belajar dan berkaca dari apa yang saya ceritakan. Saya dan Ibu saja yang sudah sebegitu menjaganya tetap bisa terpapar, apalagi yang cuek sama sekali,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini kondisi kesehatan Idah Syahidah telah kembali pulih. Setelah melakukan perawatan dan karantina selama dua minggu di Jakarta, Idah Syahidah dinyatakan negatif Covid-19 dan dibolehkan kembali ke Provinsi Gorontalo. (adv)
Penulis: Hendra Setiawan