Rusli Habibie Imbau Masyarakat Bercocok Tanam di Pekarangan

Rusli Habibie
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie Bersama Istri Idah Syahidah Saat Menyerahkan Bantuan Secara Simbolis Kepada Kelompok Wanita Tani (KWP) Program Pengembangan Pangan Lestari (P2L) di Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis (28/5/2020). Foto: Fadly Humas

60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengimbau masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat cocok tanam berbagai tumbuhan seperti sayuran, buah, hingga rempah-rempah.

Imbauan ini disampaikan Gubernur Gorontalo, saat meninjau Kelompok Wanita Tani (KWT) Nurul Hidayah. Salah satu kelompok program Pengembangan Pangan Lestari (P2L) di Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis (28/5/2020).

Bacaan Lainnya

Menurut Rusli, andai imbauan tersebut dilakukan, minimal masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus membeli di pasar maupun tempat lain. Ia menilai, berkebun di pekarangan rumah sangatlah potensial dilakukan oleh masyarakat.

Baca Juga: Gugus Tugas Gorontalo Kembali Terima Bantuan 22.548 Alat Kesehatan

Disisi lain, Ia juga menjelaskan bahwa kebutuhan pokok di Gorontalo sebagian besar dipasok dari luar daerah. Sehingganya, menanam di pekarangan rumah dapat menjadi solusi memenuhi kebutuhan pokok di dalam daerah, bakan perputaran ekonomi akan terjadi.

“Indonesia ini kaya raya. Koes Plus bilang tongkat dan batu bisa jadi tanaman. Saya hitung-hitung, kepala keluarga kita ada 300 ribu. Kita bagi tiga saja berarti ada 100 ribu. Setiap hari saja mereka belanja Rp10.000 kebutuhan pangan, maka ada uang Rp1 miliar uang yang berputar di sini,” kata Rusli memotivasi masyarakat.

Pada kesempatan itu juga, Ia menyampaikan harapannya agar pekarangan sekolah juga dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Selain bisa meningkatkan produktivitas, juga bisa melatih keinginan siswa baik di Tingkat SMA, SMK, SLB, untuk bercocok tanam. Rusli mengungkapkan, hal ini akan diintervensi melalui kepala-kepala sekolah.

“Saya berharap program P2L ini ini terus didorong secara masif di semua desa di Provinsi Gorontalo. Warga harus diberi keleluasaan untuk memilih jenis tanaman apa yang cocok dan layak untuk dikembangkan oleh setiap kelompok,” tukasnya.

Baca Juga: Satu Tenaga Kesehatan Di Gorontalo Sembuh Dari Covid-19

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pangan Sutrisno menjelaskan, KWT Nurul Hidayah ssndiri merupakan satu dari 75 kelompok program Pengembangan Pangan Lestari (P2L). Kelompok itu sudah memiliki lebih dari 100 anggota, dan mengembangkan berbagai jenis kebutuhan pangan seperti pepaya, tomat, cabai, sayur sawi, seledri dan kunyit.

“Bulota ini salah satu kelompok yang sangat maju. Tiga komponen P2L berjalan bagus yakni rumah bibit, kebun percontohan dan pemanfaatan pekarangan rumah anggota-anggotanya. Jadi tadinya hanya 30 anggota menjadi 100 lebih yang menanam di rumah-rumah,” jelas Kadis Pangan Sutrisno.

Untuk diketahui, Program P2L Provinsi Gorontalo tahun 2020 dibiayai melalui dana APBN senilai Rp2,19 miliar. Dana APBD juga disiapkan untuk 50-100 KK. Bantuan diserahkan selama dua tahap yakni tahun pertama tahap penumbuhan dibantu Rp60 juta, untuk tahap pengembangan Rp15 juta.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait