SDGs Diharapkan Jadi Acuan Pembangunan Desa Tahun 2020 – 2024

SDGs Diharapkan Jadi Acuan Pembangunan Desa Tahun 2020 – 2024
Menteri Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar dalam Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 Provinsi Gorontalo, di Hotel Damhil Kota Gorontalo, Jumat (18/9/2020). (Foto: Fadly/Humas).

60DTK, Gorontalo – Menteri Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar berharap, Sustainable Development Goals (SDGs) Desa menjadi acuan untuk pembagunan desa di tahun 2020 – 2024.

SDGs sebagai upaya kongkrit membangun bangsa, dan merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan atau SDGs Nasional.

Bacaan Lainnya

“SDGs desa ini sebagai upaya terpadu untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional berkelanjutan atau SDGs nasional,” jelas Abdul Halim Iskandar, pada Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 Provinsi Gorontalo, di Hotel Damhil Kota Gorontalo, Jumat (18/9/2020).

Dalam sosialisasinya, orang yang disapa akrab Gus Menteri itu membeberkan sembilan arah pembangunan desa yang merupakan tujuan dari SDGs Desa.  Adapun Sembilan poin itu yakni desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan.

Ada pula desa peduli lingkungan hidup, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, desa tanggap budaya dan desa Pancasila.

“Terserah bagaimana eksekusinya di lapangan, kami tidak mengurusi itu. Yang terpenting adalah, dana desa kami yang kucurkan itu digunakan untuk tujuan ini. Mau dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal dan adat istiadat di daerah, juga tidak apa-apa,” jelasnya.

Sejalan dengan hal itu, Ia meminta agar pendamping desa untuk terus menyosialisasikan program ini ke seluruh desa yang ada di Provinsi Gorontalo. Menurutnya pada 2021 nanti, prioritas penggunaan dana desa fokus pada SDGs Desa.

Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim mengungkapkan bahwa angka kemiskinan mengalami penurunan. Tahun 2015 kemiskinan di Gorontalo berada di angka 18,16 persen dan pada Maret 2020 turun hingga di angka 15,22 persen.

“Dari tahun 2015 hingga sekarang, ada kurang lebih Rp2,9 triliun dana desa yang dikucurkan. Tentu dana desa punya peran penting dalam menurunkan angka kemiskinan,” ujar Idris.

“Saat ini juga hanya tinggal satu desa yang masuk kategori desa sangat tertinggal, 90 desa tertinggal, dua desa mandiri, 122 desa maju, serta 442 desa berkembang,” tukas Idris. (adv/ksm)

Pos terkait