60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengajak semua pihak untuk melakukan kajian soal UU Cipta Kerja dengan “kepala dingin”.
Istilah yang dimaksud oleh Rusli, ialah dengan tidak adanya tindakan anarkis saat menyampaikan aksi protes terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja itu.
“Boleh menyampaikan aspirasi dengan menggelar demo, tapi tolong jangan anarkis. Bakar-bakar fasilitas umum, saling lempar batu, itu yang rugi siapa?,” ungkap Rusli pada dialog interaktif di RRI Gorontalo, Rabu (14/10/2020).
“Saya juga ini pernah menjadi mahasiswa, pernah ikuti-ikut demo seperti ini, tapi tidak anarkis. Coba mari kita musyawarah, beberapa waktu lalu kan sudah saya undang teman-teman BEM se Gorontalo, kita akan kaji poin per poin, pasal per pasal dari undang-undang ini,” tambahnya.
Rusli mengaku, hingga hari ini Ia belum menerima secara resmi isi/draft UU Cipta Karya tersebut. Sehingga jika Ia diminta langsung untuk menolak UU Cipta Karya ini, belum bisa dilakukan.
“Apa yang harus ditolak jika isinya pun belum diketahui. Bersama Forkopimda kami belum menerima sama sekali draf UU Cipta Karya ini. Jadi kalau banyak yang bilang tolong pak gub, tolong keluarkan surat menolak. Apa yang harus ditolak? Kita belum lihat kan,” jelas Rusli.
Pada kesempatan itu, Rusli juha mengajak stakeholder terkait untuk bersama-sama mengkaji. Jika sudah ada draftnya, maka akan dibawa bersama pula ke pusat.
Lebih jauh Rusli menjelaskan, aksi-aksi anarkis yang terjadi tidak lain juga disebabkan oleh adanya isu-isu yang belum tentu kebenarannya. Sehingga, Rusli mengajak mahasiswa sebagai agen perubahan agar mampu memilah dan mehami informasi yang berkembang.
“Mari kita bicara soal data dan fakta, jangan sampai kita diadu domba. Negara ini lagi pusing dengan masalah pandemi, jangan kita tambah-tambah lagi. Mari kita kaji bersama, kita tunggu dulu draft UU nya. Kita telaah persoalannya dan sampaikan aspirasi kita sesuai konstitusi agar bisa memberi solusi,” tukasnya.
Dialog yang mengambil tema Menjawab Keresahan Pekerja dan Kondisi Terkini Gorontalo itu, turut dihadiri Juru Bicara Satgas penanganan Corona Gorontalo dr. Triyanto Bialangi dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. (adv)
Sumber: humas.gorontaloprov.go.id