60DTK, Gorontalo – Angka stunting di Provinsi Gorontalo saat ini tinggal 29 persen. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka ini turun sebesar 5,9 persen dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 34,89 persen.
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan, meskipun terjadi penurunan akan tetapi angka ini akan terus diturunkan sesuai target presiden pada tahun 2024 angka stunting harus berada pada 14 persen.
“Artinya dalam dua tahun ke depan kita harus bisa menurunkan 15 persen lagi dan ini tugas yang cukup berat,” ujar Idris saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Senin (21/2/2022).
Kabupaten Pohuwato menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting tertinggi, mencapai 34,6 persen. Disusul oleh Kabupaten Boalemo dengan angka 29,8 persen, Gorontalo Utara 29,5 persen, Kabupaten Gorontalo 28,3 persen, dan Kota Gorontalo 26,5 persen. Angka prevalensi stunting terendah dicapai oleh Kabupaten Bone Bolango sebesar 25,1 persen.
“Saya berharap BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting bersama seluruh instansi terkait untuk mengoptimalkan koordinasi, konvergensi, dan sinergitas untuk mencapai target yang telah ditetapkan bapak Presiden,” imbuh Idris. (ksm/rls)