Sun Biki Bantah Lakukan Penamparan Terhadap Petugas Bandara Jalaluddin

Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Sun Biki. (Foto: Istimewa)

60DTK, Jakarta – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Sun Biki membantah bahwa dirinya melakukan penamparan terhadap Roland Mointi (30), salah seorang petugas aviation security (Avsec) di Bandara Jalaluddin Gorontalo.

Politisi Partai Golkar itu menceritakan, saat dirinya akan melakukan penerbangan dengan rute Gorontalo–Jakarta pada Selasa kemarin, barang bawaannya memang sempat diperiksa oleh Roland di Bandara Jalaluddin Gorontalo. Namun menurutnya, pemeriksaan itu sama sekali tidak Ia ketahui.

Bacaan Lainnya

“Waktu barang saya diperiksa, saya tanya kenapa barang ini sudah dibongkar tanpa sepengetahuan saya. Lalu ini Roland bertanya, siapa kamu? Jadi saya bikin begini dia (menyentuh bagian tubuh Roland), bukan memukul, bukan menampar. Itu pun tidak kena,” jelas Sun Biki sambil memperagakan tindakannya kepada Roland, Selasa (14/05/2022).

Selanjutnya, kata Sun Biki, Ia meminta Roland agar tidak membongkar barang calon penumpang pesawat tanpa memberitahukan lebih awal kepada pemiliknya. Tidak lama kemudian, Roland memanggil pihak keamanan bandara setempat untuk mendapat perlindungan.

“Kalau benar saya pukul dia, dia pasti mau melawan. Ada saksi-saksi di situ, petugas,” beber Sun Biki.

Lebih lanjut, Ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang menyebarkan informasi dugaan kekerasan terhadap petugas Bandara Jalaluddin Gorontalo dan menyeret namanya sebagai pelaku, tapi tidak langsung meminta keterangan darinya.

“Seharusnya mereka harus check and re-check kepada saya.Tapi itu Kapolsek Bandara tidak ada di tempat, saya heran dia kasih kesaksian benar bahwa ada pemukulan,” sesalnya.

Lebih jauh, Ia mengingatkan kepada pihak Bandara Jalaluddin Gorontalo agar ke depan lebih memperbaiki lagi kualitas pelayanan para petugasnya terhadap seluruh calon penumpang.

“Bandara itu tempat lalu lintas tamu-tamu dari luar daerah. Maka kita harapkan petugas di sana itu memperlihatkan perilaku yang sopan dan ramah. Apalagi Gorontalo itu daerah adat bersendikan sara, sara bersendikan kitabullah,” pungkasnya.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait