60DTK, Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dengan tegas meminta Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kota Gorontalo, untuk tidak melakukan gerakan tambahan pada saat Konferensi Cabang (Konfercab) IV.
Hal ini Ia sampaikan mengingat kegiatan pemilihan ulang ketua seperti ini sering kali menimbulkan gesekan yang berujung pada perpecahan dan pembentukan kubu-kubu, yang pada akhirnya menghasilkan dualisme kepengurusan.
“Tidak sedikit, organisme kepemudaan setelah konferensi, setelah musyawarah pecah. Kita lihat contoh KNPI mulai dari pusat sampai ke daerah, ada dualisme. Bukan lagi dualisme, sudah tigalisme, tentu itu melahirkan perpecahan di kalangan organisasi,” tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya dualisme organisasi seperti itu, otomatis program dan kegiatan yang dilaksanakan Ansor Kota Gorontalo tidak akan berjalan dengan maksimal.
“Pengambilan keputusan tertinggi ini diharapkan melahirkan bukan hanya kepengurusan yang solid, tapi yang paling penting bagaimana gagasan-gagasan dan ide-ide konsep dari pemuda Ansor ini mampu mewarnai kebijakan-kebijakan, baik di tingkat pemerintah kota maupun provinsi,” ujarnya.
Untuk itu, Ia menyampaikan harapannya kepada Pengurus Ansor Kota Gorontalo, untuk tidak bersikap egois. Siapa pun yang terpilih menjadi ketua, patutnya diberikan dukungan.
“Siapa pun yang nantinya jadi pemimpin, artinya kepengurusan siapa pun yang akan terpilih, semua unsur harus mendukung. Karena kalau tidak, maka program yang kita usulkan dalam konferensi cabang hanya akan menjadi konsep tertulis,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman