Wali Kota Gorontalo Minta Partisipasi Semua Pihak pada Rancangan awal RKPD Tahun 2022

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (kiri) saat Menandatangani Berita Acara Forum Konsultasi Publik Atas Rancangan Awal Penyusunan Rencana Kerja Pemerintan Daerah (RKPD) Tahun 2022, Berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Selasa (16/2/2021). Foto : Hendra 60DTK

60DTK, Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha minta dan selalu mengingatkan pemangku kepentingan untuk terus berpartisipasi dalam hal rancangan awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022. Hal itu, guna mengoptimalkan hasil pembangunan di wilayah masing-masing.

“Konsultasi publik merupakan rangkaian dari proses penyusunan RKPD secara partisipatif, untuk menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, sesuai potensi dan permasalahan yang dihadapi,” ungkap Marten saat sambutan pada Forum Konsultasi Publik atas rancangan awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, di Ballroom Hotel Aston, Selasa (16/2/2021).

Bacaan Lainnya
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (kiri) saat Menandatangani Berita Acara Forum Konsultasi Publik Atas Rancangan Awal Penyusunan Rencana Kerja Pemerintan Daerah (RKPD) Tahun 2022, Berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Selasa (16/2/2021). Foto : Hendra 60DTK

Menurutnya, partisipasi semua pihak dalam perencanaan pembangunan merupakan salah satu wahana komunikasi memberdayakan semua elemen masyarakat, untuk berperan dalam proses pengambilan keputusan, dengan melibatkan stakeholder penting, pemangku kepentingan pembangunan daerah. Hal ini juga mewujudkan misi pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Baca Juga: Pesan Marten Taha Pada Musyawarah Badan Pengurus Takmirul Masjid Agung Baiturahim

“Terkait hal tersebut, dalam rangka peningkatan kinerja program pengentasan kemiskinan dan pengangguran, sebagai dampak dari pandemi covid-19 diperlukan sinergi antar sektor. Serta upaya mengintegrasikan perencanaan pembangunan, dan partisipatif menjadi sebuah program kerja yang bersifat strategis, maka diperlukan adanya komitmen yang kuat dari berbagai stakeholder,” imbuhnya. (adv)

Pos terkait