60DTK – Gaya Hidup : Bagi orang yang belum menikah, sangat jengkel ketika mendengar pertanyaan “kapan nikah?” jika usianya tak lagi muda alias tua. Apalagi jika sudah layak dan mapan untuk menikah.
Nah, untuk kalian yang berada di posisi ini (terlambat nikah) ada penjelasan ilmiah untuk menjawab pertanyaan yang menjengkelkan itu. Apa jawabanya ? Silahkan baca artikel ini sampai habis.
Salah satu riset/penelitan yang dilakukan oleh University of Alberta yang tercantum pada Journal of Family Psychology, terungkap bahwa seseorang yang menikah di usia tua atau lebih lambat dari teman – temannya, ternyata memiliki tingkat kebahagiaan dan kepercayaan diri dalam membina bahtera rumah tangga jauh lebih baik.
Di samping itu, menikah di usia yang tua (matang) juga mampu merendahkan angka resiko depresi dan cerai dini. Sebagi peneliti, Matt Jhonson bertujuan untuk mengungkap usia yang ideal dalam menikah.
Berdasarkan hasil riset, usia ideal untuk menikah bagi laki – laki adalah berumur 28 tahun. Sedangkan untuk perempuan, memilih untuk menikah jika sudah berusia 25 tahun.
Riset ini dilakukan di Kanada dengan jumlah responden sebanyak 405 orang lulusan SMA dan usia paru baya ditahun 1984. Mereka adalah yang menikah di usia muda dan usia tua untuk melihat seberapa bahagia dan tenang pernikahan berdasarkan usia saat pertama kali mereka menikah.
Belakangan ini, usia pernikahan semakin ditarik ke belakang. Karena kebanyakan generasi muda saat ini, harus menjalani pendidikan tinggi dan mencari pekerjaan serta tidak buru – buru menikah sebelum mapan.
Simple kan ? Dari pada pusing dengan pertanyaan “kapan nikah?” lebih baik fokuslah terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitas diri, memapankan diri dan membahagiakan diri selagi sendiri. Sebab, ernikahan akan datang di waktu yang tepat dan menikah muda bukan jaminan kita akan bahagia.
Penulis : Kasim A.
Sumber : Fimela