60DTK-KESEHATAN: Bagi pecinta sepak bola, menciptakan goal dengan sebuah sundulan merupakan sesuatu yang luar biasa. Dalam dunia sepak bola, sundulan kepala biasanya sangat berbahaya pada menit-menit terakhir dan tak jarang dilakukan oleh pemain belakang ataupun penjaga gawang.
Aksi-aksi seperti ini terlihat sangat memanjakan mata para penonoton. Padahal di dalamnya terselip ancaman yang berbahaya, hal ini diyakini oleh seorang dokter dari Amerika yakni dr. Bannet Omalu penemu penyakit otak Choronic Traumatic Encephalopathy (CTE).
“Tidak masuk akal mengontrol sebuah objek yang terbang dengan kecepatan tinggi menggunakan kepada anda,” ucap Bennet yang dikutip dari liputan 6.
“Saya percaya, nantinya pada profesional, kami harus melararang menyundul bola itu berbahaya” tambahnya.
Tak hanya dianjurkan terhadap pemain profesional, hal ini juga sangat berbahaya dilakukan oleh anak-anak yang berumur 12-18 tahun. “Tak ada anak dibawah umur 18 tahun yang boleh menyundul bola. Anak-anak umur 12 hingga 14 tahun sebaiknya tidak melakukan kontak fisik dalam sepak bola” cakapnya.
“Anak-anak antara 12 hingga 18 bisa bermain, tetapi tidak boleh menyundul bola. Saya tahu itu sangat sulit untuk kebanyak orang, tetapi sains terus berevolusi. Kami berubah seiring waktu. Inilah waktunya bagi kami untuk mengubah beberapa cara” pungkasnya.
Kita banyak melihat, beberapa pemain sepak bola profesional yang mengalami masalah otak saat pensiun. Salah satunya adalah mantan pemain West Brom serta Inggris, Jeff Astle. Ia mengalami Alzheimer selama 10 tahun hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 2004 silam. (amr)