60DTK, Gorontalo – Dalam mengatasi stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo meluncurkan Program Dapur Sehat.
Peluncuran program bersamaan dengan Penguatan Kemitraan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang berlangsung di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Kamis (24/3/2022).
Pemukulan Polopalo (alat musik tradisional) oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menjadi tanda peluncuran Program Dapur Sehat ini.
Dalam sambutannya Idris mengatakan, percepatan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah. Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.
Idris menilai, upaya pencegahan stunting harus harus berlangsung timbal balik melalui hubungan vertikal maupun horizontal. Yakni melalui pemerintah maupun tanggung jawab bersama masyarakat.
“Saya mengapresiasi peluncuran Program Dashat oleh BKKBN Gorontalo. Melalui program ini masyarakat bisa memenuhi gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting,” ungkap Idris Rahim.
Sesuai hasil Studi Status Gizi Indonesia, angka prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 mencapai 29 persen atau turun sebesar 5,9 persen dari pada tahun sebelumnya.
Idris berharap, dengan pemberdayaan dan keikutsertaan melalui Program Dashat ini, penurunan angka stunting pada tahun 2024 sesuai target sebesar 14 persen bisa terwujud.
“Saya melihat Program Dashat ini memiliki nilai kasih sayang untuk berbagi dengan sesama. Menganggap keluarga beresiko stunting menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Idris.
Dalam kegiatan ini juga, BKKBN dengan Perguruan Tinggi, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Ahli Gizi Indonesia Gorontalo, Perum Bulog dan Yayasan Putra Mandiri Gorontalo menandatangani Nota Kesepahaman Pencegahan Stunting. (ksm/rls)