60DTK, Kota Gorontalo – Berdasarkan hasil survei peduli lindungi sejak bulan Mei, Juni, hingga Juli 2020 dan 2021, pergerakan masyarakat di daerah yang berbatasan dengan Kota Gorontalo terhitung sangat tinggi.
Hal ini membuat Pemerintah Kota Gorontalo selalu mengalami kendala dalam menekan penyebaran covid-19. Untuk itu, Pemkot Gorontalo butuh dukungan untuk pengetatan keluar masuk perbatasan dengan wilayah kabupaten, dengan menetapkan daerah perbatasan dalam daerah aglomerasi.

“Kami ada usul Pak Gubernur mungkin bisa menetapkan satu wilayah aglomerasi, yaitu terdiri dari Telaga, Telaga biru, Kabila, Batudaa, dan seluruh kecamatan di kota. Karena dengan pertimbangan aktivitas masyarakat di wilayah aglomerasi itu sangat tinggi aktivitasnya,” ujar Wali Kota Gorontalo, Marten Taha pada rapat Forkopimda bersama Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Senin (13/09/2021).
Menurutnya, masalah perbatasan ini sering kali mengalami masalah terkait pengetatan, karena belum ada instruksi langsung dari Gubernur Gorontalo kepada kepala daerah untuk permasalahan tersebut.
“Mungkin dengan instruksi Gubernur pasti kita akan melaksanakan semua, untuk mempercepat vaksinasi khususnya di daerah aglomerasi,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Setiawan