60DTK, Gorontalo: Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo menggelar pertemuan tahunan 2020. Pada pertemuan tahunan itu, KPw BI Gorontalo menyerahkan bantuan Rp2 miliar, yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo, Idris Rahim.
Bantuan tersebut pun disalurkan kepada 28 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) olahan pangan, kerajinan, busana (fashion), serta UMKM klaster ketahanan pangan dengan total Rp1,273 miliar.
Selanjutnya bantuan pendukung sarana pendidikan yang diberikan kepada 12 sekolah dan 4 perguruan tinggi swasta, dengan paket bantuan berupa tiga unit laptop, dua unit proyektor, tiga unit modem, serta bantuan pulsa internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di masa pandemi covid-19, dengan total bantuan sebesar Rp552 juta. Selain itu, ada juga bantuan sarana BI Corner, pojok baca, dongeng PAUD, serta Alquran senilai Rp182 juta.
Baca juga: Warga Biluhu Nikmati Akses Jalan Mulus Setelah 60 Tahun Menanti
“Atas nama Pemprov Gorontalo, kami mengapresiasi Perwakilan BI Gorontalo yang memberikan bantuan kepada UMKM dan institusi pendidikan. Dengan bantuan ini saya harapkan UMKM akan lebih bergairah mengembangkan usahanya untuk mendukung program pemulihan ekonomi,” ujar Idris.
Lebih lanjut Idris mengatakan, pertemuan tahunan BI 2020 yang mengangkat tema Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi ini merupakan momentum untuk memperkuat koordinasi, kolaborasi, dan sinergitas dalam memulihkan kondisi perekonomian nasional dan daerah.
Ia mengungkapkan, Pemprov Gorontalo telah menerapkan beberapa strategi pemulihan ekonomi, di antaranya dengan mengakselerasi penyaluran dana APBN yang hingga triwulan III 2020 mencapai Rp2,5 triliun, APBD Provinsi Gorontalo Rp1,1 triliun, dan APBD kabupaten/kota sebesar Rp3,5 triliun. Selain itu, perbankan di Gorontalo juga lebih aktif menyalurkan kredit untuk program UMKM yang nominalnya mencapai Rp530 miliar.
Baca juga: Masyarakat Pulau Dudepo Segera Nikmati Listrik
“Upaya ini terbukti mampu mendorong perbaikan perekonomian Provinsi Gorontalo. Jika pada triwulan II 2020 kita mengalami kontraksi negatif 2,97 persen, pada triwulan III kita mencatat perbaikan menjadi kontraksi negatif 0,07 persen. Mudah-mudahan pada triwulan IV, dan tahun 2021 nanti pertumbuhan ekonomi kita bisa positif,” tandas Idris. (adv/rls)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo