60DTK – YOGYAKARTA : Hingga pukul 05.00 sore WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 222 korban meninggal dunia. Sebanyak 843 orang luka-luka dan setidaknya 28 dinyatakan hilang. Angka ini dipastikan akan terus bertambah.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Nugroho, Minggu siang (23/12/2018) menjelaskan, selain korban meninggal, banyak rumah dan bangunan yang roboh. Detail korban di Pandeglang meninggal 164 orang dan 624 korban luka. Di Serang setidaknya 11 meninggal dengan 22 luka-luka dan 26 orang hilang. Sedangkan di Lampung Selatan tercatat 48 meninggal dan 213 luka-luka. Di kabupaten Tanggamus, sedikitnya 1 orang meninggal dunia.
Tingginya korban salah satunya disebabkan oleh datangnya gelombang besar tanpa tanda-tanda awal. Menurut Sutopo, dugaan awal tsunami dibangkitkan oleh longsoran bawah laut karena erupsi Gunung anak Krakatau. Selain itu, tinggi gelombang juga dipengaruhi periode pasang air laut akibat bulan purnama.
BNPB juga mencatat ada tiga kabupaten yang terdampak paling parah bencana tsunami di Selat Sunda. Ketiganya adalah Pandeglang dan Serang di Banten, dan Lampung Selatan di Provinsi Lampung
(Sumber : VOA Indonesia)