60DTK, Kota Gorontalo – Besaran atau nilai dana transfer Pemerintah Pusat ke pemerintah daerah dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Padahal, dana tranfer ini menjadi salah satu sektor penerimaan atau pendapatan terbesar hampir setiap daerah di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid saat memberikan materi pada kegiatan diklat peningkatan daya saing produk UMKM melalui marketplace yang berlangsung di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Selasa (1/11/2022).
Menurut Ismail, berkurangnya nilai dana tranfer ke daerah dalam beberapa tahun terakhir ini tidak lepas dari turunnya penerimaan pendapatan negara. Hal ini, kata Ismail, sudah pasti disebabkan oleh berbagai dampak yang ditimbulkan pandemi covid-19.
“Kota Gorontalo termasuk salah satu daerah yang penerimaan dana transfernya itu semakin berkurang dari tahun ke tahun,” ungkap Ismail.
Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo terus memikirkan cara agar mereka tidak lagi terus berharap dan bergantung pada dana tranfer untuk pembangunan daerah di waktu mendatang.
“Salah satu caranya yakni mendorong UMKM menjadi sektor pengembang atau pemicu pertumbuhan ekonomi di waktu mendatang,” jelas Ismail.
“Untuk itu, Pemerintah Kota Gorontalo akan terus berupaya memfasilitasi, menguatkan organisasi, meningkatkan kualitas dari sisi produksi, termasuk membangunan jaringan supaya produk UMKM ini tidak hanya terjual di dalam daerah saja,” tambahnya.
Lebih jauh, Ia juga mengingatkan para pelaku UMKM agar tidak berjalan sendiri. Sebab menurutnya, mereka tetap membutuhkan peran pihak lain baik pemerintah, perbankan, dan sebagainya.
“Sehingga UMKM di Kota Gorontalo dari tahun ke tahun akan semakin berkembang. Kalau UMKM ini maju,” tutupnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga