Darda Daraba buka Orientasi Pemantauan Survei Gizi

Darda Daraba buka Orientasi Pemantauan Survei Gizi
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba berfoto bersama pada Kegiatan Orientasi Pemantauan Survei Gizi Provinsi Gorontalo di Ballroom Bapppeda Gorontalo, Jumat (26/2/2021).

60DTK, Gorontalo – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba membuka Kegiatan Orientasi Pemantauan Survei Gizi Provinsi Gorontalo di Ballroom Bapppeda Gorontalo, Jumat (26/2/2021).

Darda mengungkapkan Data Riskesdas 2018 Prevalansi Kekurangan Gizi Balita di Indonesia sebanyak 17,7 persen (BB/U) dan sebanyak 30,8 persen lainnya mengalami stunting (PB/U dan TB/U) dan 10,2% balita dalam kondisi kurus (BB/PB atau BB/TB).

Bacaan Lainnya

“Selain itu kondisi gizi ibu hamil juga masih sangat memprihatinkan. Di mana sebanyak 17,3 persen ibu hamil dalam kondisi Kurang Energi Kronik (KEK) dan sekitar 50 persen ibu hamil menderita anemia,” ungkap Darda.

Darda menambahkan isu stunting yang disebabkan kekurangan gizi menjadi tantangan seluruh dunia. Presiden Joko Windows menaruh perhatian khusus terhadap masalah ini.

Di Indonesia ada 10 provinsi mengalami masalah dalam mengatasi stunting yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

“Provinsi Gorontalo termasuk dalam 10 Provinsi terburuk dalam penanganan stunting untuk itu dibutuhkan updating data status gizi masyarakat Tingkat Provinsi Gorontalo. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat membuat program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan mengentaskan masalah stunting di Provinsi Gorontalo,” tukasnya.

Ia berharap Orientasi Pemantauan Survei Gizi ini bisa meneropong lebih dekat kehidupan masyarakat di Provinsi Gorontalo, khususnya masalah gizi buruk yang sering menimpa anak-anak balita. (adv)

Pos terkait