60DTK-POLITIK – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal menghitung hari. Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia (Capres dan Cawapres RI) hingga saat ini terus melakukan kampanye terbuka di berbagai wilayah tanah air. Hal itu membuat berbagai lembaga survei di Indonesia tertarik mengukur sejauh mana elektabilitas kedua pasangan Capres dan Cawapres, salah satunya oleh Lembaga Survei Centre For Strategic And International Studies (CSIS).
Arya Fernandes, salah satu peneliti CSIS memaparkan hasil survei terbaru yang mereka lakukan pada periode 15-22 Maret 2019, Kamis (28/03/2019), di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat. Hasilnya, pasangan Nomor urut 01 masih unggul atas pasangan nomor urut 02.
“51,4 persen untuk Jokowi-Ma’ruf dan 33,3 persen untuk Prabowo-Sandi. Masih ada sekitar 14,1 persen responden yang tidak menjawab atau rahasia,” papar Arya, dilansir dari Kumparan.
Arya menambahkan, hasil elektabilitas tersebut juga didukung dengan tingkat kemantapan pemilih yang sudah tinggi, sehingganya, kemungkinan migrasi dukungan dari pasangan calon tertentu baik petahana maupun penantang sangat kecil.
“Tingkat kemantapan pilihan di atas 80 persen. Untuk Jokowi-Ma’ruf 84,4 persen dan Prabowo-Sandi 81,3 persen. Tingkat kemantapan di masing-masing capres sudah menentu, jadi migrasi suara cukup kecil,” ujar Arya.
Survei yang dilakukan oleh CSIS ini sendiri menggunakan metode Multistage Random Sampling (MRS) dengan jumlah responden sebanyak 1.960 orang yang tersebar diseluruh Indonesia, dengan margin off error kurang lebih hanya 2,21 persen.
Pewarta: Andrianto Sanga
Editor: Nikhen Mokoginta