60DTK – Gorontalo : Isu kepindahan Syarif Mbuinga Ke Partai Nasdem mulai berhembus. Isu ini merebak pasca pertemuan Syarif dengan Rachmat Gobel serta petinggi partai Nasdem lainnya. Uniknya, para politisi di Pohuwato apalagi mereka yang di Golkar, tidak bereaksi apa2.
Mereka malah menanggapinya dengan santai, seakan mereka tahu apa sikap bupati dua periode itu. Padahal, hingga kini Syarif sendiri, masih enggan berkomentar banyak.
Nasir Giasi contohnya. Pria yang kini menjabat Ketua DPRD Pohuwato itu, mengaku sangat mengenal watak Syarif. Bahkan menurutnya, godaan untuk pindah ke partai lain, silih berganti datang ke Syarif, justru saat pria yang akrab disapa ‘Pa Sisa’ itu masih anggota Deprov.
Kepada wartawan Nasir pun bercerita. Dulu Syarif pernah dipengaruhi sejumlah tokoh untuk menjauhi Rusli Habibie, waktu Ketua DPD I Golkar itu tengah menghadapi masalah.
Tidak tanggung-tanggung, kursi DPD I pun ditawarkan kepadanya. Tapi, Syarif adalah kader yang tahu diri.
“saya tahu persis bagaimana perjalanan beliau di Golkar. Dan beliau juga yang mengajak saya masuk Golkar,” ungkap Nasir, Senin (31/12/2018)
Bahkan saat masuk tahapan pencalegan, Syarif juga kata Nasir, ditawari masuk DPR RI, asal tinggalkan Golkar. Secara hitungan politik, tawaran itu sangat menguntungkan. Lagi-lagi, Syarif tak bergeming.
“sejarah sudah membuktikan kalau ‘Iman’ Syarif sudah teruji,” timpalnya. Itu artinya, rayuan agar Syarif hengkang dari Golkar, bukan kali ini saja.
“Soal Syarif yang selalu welcome dengan partai lain, itu wajar. Karena beliau adalah pembina partai politik. Bukan karena dia ingin gabung partai itu,” kata Nasir santai. “Artinya, partai apapun yang datang bersilaturahmi, sikap ramah Syarif tetap sama. Tidak ada yang dibedakan,” sergahnya lagi.(rls/rds)