60DTK, Semarang – Selain ke rumah sakit, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memperluas distribusi Alat Pelindung Diri (APD) sampai ke tingkat bawah, termasuk Puskesmas hingga ke Posko Pengecekan Pemudik.
Pada Kamis (30/04/2020), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menerima sumbangan Alat Pelindung Diri (APD) dari berbagai lembaga dan perusahaan swasta. Sumbangan itu diterima langsung oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
“Dengan bantuan APD ini kita mau melompat hingga ke level bawah. Karena banyak di antara pemudik yang ngeyel langusung ke desa-desa. Maka bantuan ini juga akan kita distribusikan ke Puskesmas. Dan tentunya rumah sakit yang mengalami outbreak dan membutuhkan ini,” jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan, selain Puskemas dan rumah sakit, petugas perbatasan juga penting menggunakan APD tersebut. Pasalnya, mereka melakukan pengecekan langsung terhadap pemudik dari wilayah Jakarta Raya yang sedang melakukan PSBB.
“Petugas di check point juga butuh perlindungan. Pasti alat ini bermanfaat,” ujarnya.
Ganjar juga kembali mengingatkan warganya untuk tepa selira (tenggang rasa). Ia mengimbau agar warganya lebih peka dengan keadaan di sekitar.
Adapun bantuan yang diterima dari sejumlah lembaga dan perusahaan swasta itu yakni, dari Baznas Provinsi Jawa Tengah berupa 2.000 unit baju hazamat. Penjahit asal Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja menyumbang 160 unit baju hazmat.
Selain itu, dari perwakilan Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan Ikatan Notaris Indonesia Jawa Tengah menyumbang 100 unit baju hazmat, 2.000 lembar masker, 100 liter cairan pembersih tangan, 20 box sarung tangan, 2.500 kilogram beras, 500 liter minyak goreng, dan 500 kilogram gula pasir.
Produsen peralatan keramik PT. Sango juga menyumbang 5.000 unit masker N-95 dan 50 ribu masker medis. Sementara, IT Talk Group menyumbang 200 unit baju hazmat, 800 sarung tangan, 800 masker bedah, 200 masker jenis N-95, dan 200 kacamata medis. (rls)
Penulis: Junaedi Sumber: jatengprov.go.id