Duango Adati lo Hulontalo Gelar Doa Menenangkan Negeri dari Bala Bencana

Duango Adati lo Hulontalo Gelar Doa Menenangkan Negeri dari Bala Bencana
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim (empat dari kanan) mengikuti proses Du’a Mopotununga Lipu yang digelar oleh Dewan Adat Gorontalo di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Gorontalo, Kamis (20/8/2020). (Foto: Haris/Humas).

60DTK, Gorontalo – Duango Adati lo Hulontalo (Dewan Adat Gorontalo) menggelar doa menenangkan negeri dari bala bencana (Du’a Mopotununga Lipu). Doa tersebut berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wakil Gubernur Gorontalo yang dihadiri oleh para tokoh agama dan tokoh adat se –  Provinsi Gorontalo, Kamis (20/8/2020).

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengungkapkan, segala bentuk usaha yang dibuat oleh pemerintah khususnya dalam menangani segala bencana yang menimpa bangsa dan daerah belum cukup jika tidak dibarengi dengan doa.

Bacaan Lainnya

“Kita harus memperbanyak berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT, agar daerah kita terhindar dari segala bentuk bala bencana,” tutur Idris.

Ia berharap, doa yang digelar bertepatan dengan Tahun Baru Islam (1 Muharam 1442 H) akan diijabah oleh Allah SWT. Dalam memontum ini pula, Idris mengajak seluruh umat Islam di Gorontalo lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-NYA.

“Insya Allah dengan ketaatan dan ketakwaan kita, doa untuk menenangkan negeri dari bala bencana ini diijabah oleh Allah SWT,” tukas Idris.

Prosesi doa yang berlangsung sejak siang hingga malam hari itu, dilaksanakan dengan ritual adat Gorontalo. Mulai dari penggunaan sarana adat berupa Ngango lo Huwayo, Turunani, dan Barjanji. Nuansa adat juga nampak dari makanan yang disajikan, di antaranya menu Uyilahe (kuah asam) yang diberi ikan gabus dan pisang, serta Bajo’e (wajik).

“Pada Salat Magrib kita memanjatkan doa qunut dan setelah itu dilanjutkan dengan Salat Tolak Bala dua rakaat, sesudah itu baru kita melaksanakan Tahlilan. Doa kita kepada Allah dengan harapan daerah kita aman dari segala bentuk bencana,” jelas Ketua Dewan Adat Gorontalo, Karim Pateda. (adv)

Penulis: Kasim Amir

Pos terkait