60DTK, Kota Gorontalo – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Gorontalo mendukung penuh rencana pembangunan Masjid raya atau islamic center oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo yang telah diwacanakan sejak lama.
“Saya berharap Masjid raya ini akan benar-benar terealisasi,” kata Ketua DMI Provinsi Gorontalo, Nelson Pomalingo, Kamis (2/06/2022).
Menurut Nelson, jika islamic center ini telah dibangun, itu akan menjadi ikon daerah dan kebanggaan seluruh lapisan masyarakat. Alasannya, selain belum memiliki Masjid raya, Provinsi Gorontalo juga dikenal sebagai daerah Serambi Madinah dengan adat bersendikan sara, sara bersendikan kitabullah.
“Karena itu kami sangat mendukung pembangunan Masjid ini,” ungkap Nelson.
Mengingat pembebasan lahan pembangunan Masjid raya tersebut belum tuntas, Ia menyarankan kepada pihak berwenang untuk mempertimbangkan pemindahan lokasi ke tempat yang lebih strategis, berada di tengah-tengah (sentral) wilayah Provinsi Gorontalo, dan banyak dihuni masyarakat.
“Maka saya menyarankan Masjid ini bisa berada di Kabupaten Gorontalo,” ujarnya.
Nelson menegaskan bahwa saran tersebut datang bukan karena dirinya menjabat Bupati Gorontalo, tapi karena Ia Ketua DMI Provinsi Gorontalo dan lebih melihat sisi strategis lokasi pembangunan Islamic Center.
Untuk itu, Ia sangat berharap agar hal ini dapat dibicarakan dan didiskusikan kembali. Tidak hanya melibatkan jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo saja, tapi juga organisasi islam, tokoh-tokoh masyarakat, untuk membuat perencanaan yang lebih baik.
“Kalau kita punya tekad, mungkin dua atau tiga tahun ke depan ini bisa selesai,” tuturnya.
Andai saran pemindahan lokasi itu bisa diterima, kata Nelson, ada dua titik di Kabupaten Gorontalo yang bisa menjadi pilihan. Lokasi pertama yang Ia tawarkan adalah kawasan Danau Limboto. Salah satu alasannya, pinggiran danau itu saat ini sementara direvitalisasi.
“Jadi pembebasan lahan akan lebih murah. Kemudian, ini akan jadi salah satu bagian dari penataan Danau Limboto. Apalagi di situ juga sudah ada jalan lingkar, sehingga ini bisa menjadi wisata religi dan menumbuhkan ekonomi warga sekitar,” kata Nelson.
Lokasi kedua yang bisa jadi altenatif pembangunan adalah wilayah Kecamatan Telaga, tepatnya berada dekat dengan Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR). Menurutnya tempat ini juga cukup baik karena sudah ada akses jalan dan tidak begitu jauh dengan Ibu Kota Provinsi Gorontalo.
“Kemudian di Kecamatan Telaga ini banyak penduduknya, dan harga tanahnya masih sedikit murah,” tandasnya.
Pewarta: Andrianto Sanga