Gelar Diskusi Kampung, KPAP Ajak Orang Tua Perangi HIV/AIDS

Idah Syahidah (topi,merah) selaku Ketua Tim Asistensi KPAP Gorontalo, berfoto bersama masyarakat yang ada di desa Puncak Dulamayo Selatan, usai melaksanakan Sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dan gerakan stop stigma. (Foto:istimewa)

60DTK – GORONTALO – Upaya Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Gorontalo untuk terus mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dikalangan masyarakat terus dilakukan. Kali ini melalui kegiatan Diskusi Kampung, Tim KPA yang dipimpin oleh Idah Syahidah selaku Ketua Tim Asistensi KPAP Gorontalo, memberikan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dan gerakan stop stigma, untuk masyarakat utamanya kalangan ibu-ibu yang ada di desa Puncak Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Selasa, (8/10/2019).

“Diskusi kampung ini selain untuk membahas bahaya HIV/AIDS juga, agar supaya kita tidak melakukan stigma atau diskriminasi terhadap orang dalam HIV/AIDS. Artinya apa, jika ada diantara ibu dan bapak sekalian yang menderita penyakit ini jangan di asingkan, jangan dijauhi. Yang patut kita jauhi adalah penyakitnya bukan orangnya,” kata Idah

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Formula Baru Pemprov, Ekowisata Diharapkan Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Daerah

Istri gubernur gorontalo ini menambahkan sosialisasi HIV/AIDS telah gencar dilakukan disemua kalangan pelajar dan mahasiswa. Maka untuk itu, diskusi kampung ini dikhususkan untuk kalangan orang tua. Karena, sebagai orang tua wajib membentengi diri dengan tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap bahaya HIV/AIDS.

“Pasti kan ibu dan bapak sekalian punya anak anak dirumah. Ajari mereka, lakukan pendekatan secara alamiah. Bentengi mereka dengan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai agama. Dan yang paling penting dorong anak anak kita untuk hidup dengan prestasi,” tandasnya.

BACA JUAG : Gorontalo Akan ‘Berguru’ Di Banyuwangi Soal Pariwisata

Berdasarkan data yang diperoleh dari jumlah penderita HIV/AIDS hingga Maret 2019 sebanyak 484 orang. Kaum laki laki mendominasi dengan angka 373 penderita, yang faktor utamanya didasari oleh kaum lelaki suka lelaki (LSL). (adv)

Sumber : Humas Gorontalo Prov 

Pos terkait