60DTK-GORONTALO: Jelang pelaksaan kampanye Pemilu 2019, Gerakan Pemuda Pemerhati Pancasila (GPPP) menolak kampanye bernuansa SARA, kampanye provokatif di Provinsi Gorontalo.
Koordinator Lapangan masa aksi GPPP Taufik Buhungo menuturkan bahwa, dinamika suhu politik kian meningkat, antara simpatisan yang satu dengan lainya, saling serang dan mengangkat isu-isu yang dinilai kurang mencerdaskan masyarakat pemilih.
“Banyak informasi dan postingan isu yang menjurus pada kampanye hitam provokatif, terutama lewat pemanfaatan media sosial,” kata Taufik Buhungo.
Menurutnya, setiap pendukung calon baik presiden maupun legislatif tentu menginginkan orang yang dia dukung bisa menang, akan tetapi jangan mengabaikan keamanan dan ketertiban dimasyarakat.
Janganlah memprovokasi masyarakat hanya untuk meraih kepentingan pribadi atau kelompok, edukasilah masyarakat untuk berdemokrasi yang baik dan benar.
“Kami berharap setiap tim pemenangan calon, untuk dapat saling menghormati hak dan kewajibannya, dan menghargai antar sesama peserta Pemilu,” urainya.
Pihaknya mengaku menolak dengan tegas segala bentuk kampanye hitam, money politic, politisasi yang bernuansa SARA, berita Hoax, menghasut, memfitnah, ujaran kebencian, dan politik adu domba. (rds)