60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tidak henti-hentinya mengingatkan warganya terkait dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Seperti di Kecamatan Bongomeme dan Dungaliyo, Ia meminta agar warga tidak menyepelehkan Prokes Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah.
Rusli mengatakan komitmen masyarakat dalam menerapkan Prokes Covid-19 menjadi utama dalam menekan penularan virus corona ini. Ia melihat virus ini belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir.
“Covid-19 ini belum ada yang bisa menentukan kapan dia akan berakhir. Saat ini kematian di Gorontalo tertinggi hampir setiap hari 7 – 10 orang meninggal karena Covid-19. Teman saya bupati dan wali kota sudah banyak yang meninggal karena Covid-19,” ungkap Rusli.
Pada kesempatan itu, di hadapan warga Rusli berbagi pengalamannya saat dinyatakan Positif Covid-19. Padahal kata dia, protokol kesehatan sudah ketat sebab tamu yang berkunjung harus dirapid antigen terlebih dahulu.
“Sudah sesteril itupun bisa kena, apalagi kalau kita nekat keluar rumah tidak pakai masker, datang ke pasar dan tidak jaga jarak dan tidak mencuci tangan, kita akan mudah terpapar corona,” jelas Rusli.
Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan lanjut Rusli, sangat dibutuhkan untuk menekan laju perkembangan kasus Covid-19 di Gorontalo. Sehingga ia mengimbau para camat, kepala desa dan tokoh agama/masyarakat untuk mengajak warganya disiplin Prokes Covid-19.
“Covid-19 ini banyak menyerap anggaran, APBN yang dibahas untuk tahun 2022 masih fokus ke Covid-19. Jadi anggaran jalan, perikanan, pertanian terganggu semua hanya untuk menanggulangi Covid-19,” tukas Rusli.
Kunjungan Gubernur Gorontalo ke dua kecamatan itu dalam rangka penyaluran Bantuan Langsung Pangan Pemerintah Provinsi Gorontalo (BLP3G) kepada 3.137 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19.
Rusli yang turut didampingi istri Idah Syahidah juga menyerahkan bantuan masker dan hand sanitizer kepada camat. (ksm)