60DTK, Kota Gorontalo – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menghadiri pembukaan persidangan gerejawi yang berlangsung di Gedung Gereja Bait’EL, Rabu (25/10/2023). Kegiatan ini mengangkat tema Kebersamaan Seluruh Warga Bangsa Gereja Dalam Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil, Sejahtera.
Marten dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada kegiatan ini seuai dengan kondisi masyarakat Kota Gorontalo yang penuh perbedaan, khususnya perbedaan agama dan keyakinan.
“Tema apa yang diangkat oleh panitia kali ini sangat luar biasa, karena kehidupan yang demokratis tidak ada yang mengenal mayoritas dan minoritas, semua pada kedudukan dan penghormatan yang sama,” tegas Marten.
Oleh karena itu Ia berharap kepada para jemaat Gereja, pimpinan, Pendeta, untuk sama-sama membina kehidupan yang sudah terbangun, yakni kehidupan demokratis, penuh kebersamaan, kekeluargaan, rukun, serta harmonis di tengah-tengah perbedaan.
“Saya selalu menyampaikan bahwa saya ini 32 tahun hidup di tengah-tengah kaum mayoritas (read: Kristen), sehingga sekarang itu apa yang pernah saya rasakan makanya itu yang saya buat, sehingga mereka yang merasa minoritas di tengah-tengah mayoritas itu semua sama, tidak ada perbedaan,” ujarnya.
“Karena saya selalu menganut tidak ada dominasi mayoritas dan tidak ada tirani minoritas, semua ada pada kedudukan dan penghormatan yang sama,” sambungnya.
Ia juga menambahkan, selama Ia menjabat sebagai Wali Kota, tidak pernah Ia menemukan ada kekacauan yang disebabkan oleh adanya perbedaan agama dan keyakinan, dan hal itu patut disyukuri.
Ia juga menegaskan bahwa sebelum dirinya terpilih sebagai wali kota, salah satu visi dan misinya adalah mewujudkan masyarakat religius, yang diartikan bahwa setiap insan yang hidup di Kota Gorontalo bisa bebas menjalankan kewajiban sebagai sebagi umat, dan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
“Untuk itu, dalam keagamaan mari kita mempertemukan persamaan, dan jangan memperlebar perbedaan, sehingga itu tidak akan menimbulkan perpecahan di tengah-tengah kita, itulah kehidupan manusia yang hakiki,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman